JAVAFX – Harga emas naik pada perdagangan di hari Rabu (17/10/2019). Para investor menyaksikan berita politik global seputar perang dagang dan Brexit. Pelaku pasar bereaksi terhadap sejumlah data ekonomi yang dirilis. Data penjualan ritel AS lebih lemah dari perkiraan. Akibatnya menjadi sentimen pendorong aksi beli Emas.
Pergerakan pasar Emas datang seiring kekhawatiran soal Brexit dan sentiment geopolitik Turki dan Timur Tengah. Disisi lain, kondisi ekonomi AS dan prospek ekonomi global, menimbulkan ketidakpastian terkait tarif lanjutan dengan China menambah fluktuasi harga minyak saat ini.
Harga emas di bursa Comex untuk kontrak pengiriman bulan Desember naik $ 10,50, atau 0,7%, berakhir di $ 1,494 per ounce. Harga pulih dari penurunan sebelumnya 0,9% pada hari Selasa, ketika harga untuk kontrak paling aktif ini ditutup pada level terendah sejak 30 September, menurut data FactSet.
Penjualan ritel AS turun 0,3% bulan lalu, dilaporkan pemerintah AS. Hasil ini mengakhiri rentetan kenaikan sepanjang enam bulan berturut-turut yang membantu mendorong pertumbuhan ekonomi di pertengahan tahun. Sebagian besar toko membukukan penerimaan yang lebih rendah. Ini menandakan bahwa banyak yang diharapkan perlambatan belanja konsumen sedang berlangsung.
Sentimen geopolitik berpusat pada masalah China dan Brexit. Cina kembali mengancam akan membalas serangkaian tagihan yang mendukung pemrotes pro-demokrasi di Hong Kong yang melewati Dewan Perwakilan Rakyat. Investor juga mengamati upaya Inggris untuk keluar dari Uni Eropa, setelah penyiar Irlandia RTE melaporkan bahwa Partai Irlandia Serikat Demokratik Utara menerima apa yang disebut elemen persetujuan dari perjanjian Brexit yang direvisi, dipandang sebagai hambatan besar terakhir dalam sebuah kesepakatan.
Sejumlah bank besar masih cukup yakin dengan kondisi ekonomi AS, dianggap cukup sehat sementara ini. Umumnya mereka tidak mempermasalahkan data ekonomi penjualan ritel yang lemah ini. Keyakinan ini membuat harga emas nampak masih tertekan untuk bisa menembus level resistensinya. Perlu diperhatikan oleh pelaku pasar akan musim laporan keuangan emiten yang bisa membuat perdagangan di bursa saham naik dalam waktu dekat ini. Hal ini akan membatasi upaya pembelian emas sebagai aset safe haven. Namun demikian, prospek stimulus yang lebih besar dari Federal Reserve dan kekhawatiran masalah perang dagang yang tidak pernah berakhir membuat harga emas masih menyimpan prospek bullish. (WK)