Harga emas merosot, tertekan penguatan dolar jelang data inflasi AS

0
69
gold nugget on a black metal background. ideal for websites and magazines layouts

Harga emas merosot pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi Pemerintah AS mengurangi permintaan logam kuning menjelang laporan pekerjaan dan data inflasi AS yang akan menentukan laju pengetatan moneter Federal Reserve (Fed).

Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Agustus di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 3,7 dolar AS atau 0,2 persen, menjadi ditutup pada 1.852,80 dolar AS per ounce, menghentikan kenaikan selama dua hari berturut-turut namun masih naik 0,1 persen sepanjang pekan ini.

Harga emas berjangka menguat 4,4 dolar AS atau 0,24 persen menjadi 1.856,50 dolar AS pada Rabu (8/6/2022), setelah bertambah 8,4 dolar AS atau 0,46 persen menjadi 1.852,10 dolar AS pada Selasa (7/6/2022), dan jatuh 6,5 dolar AS atau 0,35 persen menjadi 1.843,70 dolar AS pada Senin (6/6/2022).

Emas berada di bawah tekanan tambahan karena Bank Sentral Eropa (ECB) bertemu pada Kamis (9/6/2022) dan berencana untuk menaikkan suku bunga mulai Juli, pertama kalinya sejak 2011, dalam upaya untuk menjinakkan inflasi yang melonjak di Eropa.

Sementara itu, Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Kamis (9/6/2022) bahwa klaim pengangguran awal AS meningkat 27.000 menjadi 229.000 dalam pekan yang berakhir 4 Juni, level tertinggi sejak Januari, yang agak mendukung emas.

Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Juli turun 27,7 sen atau 1,25 persen, menjadi ditutup pada 21,817 dolar AS per ounce.

Platinum untuk pengiriman Juli anjlok 35,7 dolar AS atau 3,53 persen, menjadi ditutup pada 975,9 dolar AS per ounce.