Harga emas bersiap untuk penurunan mingguan ketiga berturut-turut pada hari Jumat (3/12) atau yang pertama dibulan Desember. Signal pelemahan harga emas datang dari dari komentar para pejabat Federal Reserve yang mengatakan bahwa bank sentral dapat mengakhiri pembelian aset era pandemi dan menaikkan suku bunga lebih cepat dari yang diharapkan untuk memerangi lonjakan inflasi.
Harga emas spot naik 0,1% menjadi US$1.771,04 pada Jumat pagi, mencoba menjauhi level terendah dalam hampir sebulan pada hari Kamis. Logam mulia ini telah turun 1,3% sejauh ini dalam seminggu. Sementara, harga emas berjangka AS naik 0,5% menjadi US$1.770,90.
Presiden Federal Reserve Bank of Atlanta AS Raphael Bostic mengatakan kepada Reuters pada hari Kamis bahwa akan tepat untuk mengakhiri program pembelian obligasi bank sentral pada akhir Maret untuk memungkinkan opsi Fed menaikkan suku bunga untuk menangani inflasi. Pengurangan stimulus dan kenaikan suku bunga cenderung mendorong imbal hasil obligasi pemerintah naik, meningkatkan biaya peluang emas tanpa bunga.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen mengatakan, tugas Fed untuk memastikan bahwa laju inflasi tinggi saat ini tidak berkembang menjadi ” “wage-price spiral” yang merusak dan bertahan lama. Inflasi zona euro tetap sementara, dua pembuat kebijakan utama Bank Sentral Eropa berpendapat pada hari Kamis, bahkan ketika pejabat AS membuat kasus minggu ini untuk meninggalkan penggunaan “sementara” untuk menggambarkan tekanan harga saat ini.
Pada akhir pekan ini para trader akan terfokus pada laporan data tenaga kerja AS . Ekonomi AS diyakini semakin pulih dari pandemic covid dan mampu menambahkan sebanyak 553K pekerjaan baru di November dan tingkat pengangguran turun 0,1% menjadi 4,5%. Jika prediksi ini benar, maka sentiment pasar akan semakin mendukung bullish dollar AS dan emas akan tertekan lebih lanjut. Target penurunan bisa mendobrak level $1760,00 – 1750.00 dan mengincar level support berikutnya $1725,00.
