Harga emas turun di perdagangan sesi Jumat. Bahkan emas menuju minggu terburuk mereka dalam sebulan, menyusul data positif ekonomi AS topang imbal hasil obligasi. Skenario ini dipastikan menghambat pergerakan emas. Sementara paladium keluar dari rekor tertinggi sehari sebelumnya.
Emas Spot tergelincir 0,3% menjadi $1.765,15 per ons, sejauh ini turun hampir 0,6% dalam sepekan. Emas berjangka AS turun 0,1% menjadi $1.765.60 per ons.
Meskipun melemah, emas batangan siap mencatat kenaikan bulanan pertama tahun ini, setelah melonjak ke level tertinggi dua bulan di level $1.797,67 pada 22 April.
Pada hari Kamis, Data menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS meningat pada kuartal pertama atas stimulus fiskal yang mendorong belanja konsumen dan menuntun menuju kinerja terkuat tahun ini dalam hampir empat dekade.
Serangkaian data ekonomi AS yang kuat telah mendukung emas mencatat kenaikan. Sehingga, dengan level atas emas saat ini, akan membuka peluang aksi ambil untung apalagi pada perdagangan akhir bulan setelah kenaikan yang layak dalam emas. Namun, emas masih memiliki daya tarik, meski saat ini tidak cukup kuat, karena penyeimbangan kembali akhir bulan.
Imbal hasil obligasi acuan 10 tahun AS mendekati level tertinggi di lebih dari dua minggu terakhir. Sehingg ini meningkatkan biaya peluang untuk memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil. Data ekonomi yang positif membebani obligasi, dengan imbal hasil yang kemudian meningkat dan mengurangi permintaan investor untuk logam mulia tersebut.
Sementara itu, Palladium melemah 0,1% menjadi $2,948,78 per ons, setelah sempat mencapai level tertinggi sepanjang masa di level $2,981,99 pada hari Kamis. Namun, palladium masih di jalur kenaikan mingguan dan bulanan ketiga berturut-turut.
Pada perdagangan logam mulia lainnya, perak diperdagangkan melemah 0,7% menjadi $25,89 per ons tetapi siap mencatat kenaikan bulanan 6% – terbesar sejak Desember. Platinum juga diperdagangkan melemah, turun 0,2% menjadi $1.200,66.
