Harga Emas Menguat Tipis Pasca Rudal Korea Utara Mengangkasa

0
331

JAVAFX – Harga emas menguat tipis pasca rudal Korea Utara mengangkasa tadi pagi sehingga pada perdagangannya sore hari ini situasi harga emas sedang mendekati kembali ke level psikologisnya $1300 pertroy ounce sebagai bentuk beli kembali setelah sempat terkesiap dengan pernyataan Jerome Powell.
Kondisi Korea Utara sebetulnya memang sangat menguatirkan, karena kemampuan jelajah rudal yang baru diluncurkan tadi pagi dapat dipercaya bisa menjangkau wilayah AS. Korea Selatan, Jepang dan AS sedang merapatkan barisannya dengan mempersiapkan peralatan militer anti-rudalnya sehingga memang kondisi ini cocok bagi safe haven emas.
Alhasil membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat $0,50 atau 0,04 di level $1299,70 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di bursa untuk sementara bergerak menguat $0,02 atau 0,13% di level $16,94 pertroy ounce.
Sejauh ini pula emas sendiri bergerak agak tipis sisi positifnya sebagai bentuk mengambil aksi beli kembali atau buyback setelah di perdagangan kemarin mengalami pelemahannya yang cenderung melihat kondisi keyakinan the Fed dalam menentukan langkah kenaikan suku bunganya di tahun depan yang pasti akan makin meninggi.
Sebuah petunjuk sebelumnya diungkap oleh Jerome Powell semalam bahwa dirinya akan tetap meneruskan irama kerja Yellen dan tetap memberikan antisipasi yang serius dengan perkembangan suku bunga the Fed di masa kepemimpinannya. Powell sendiri memang diharapkan oleh Presiden Trump untuk memberikan suku bunga AS yang lebih tinggi serta menjaga defisit neracanya agar tidak terus melebar.
Semalam Powell didalam dengar pendapat dengan Komite Keuangan Senat AS seakan memberi isyarat ke pasar bahwa suku bunga the Fed akan kembali normal, dan ini dibaca pasar bahwa suku bunga the Fed akan mendekati angka 3%, atau akan lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Powell sendiri tidak gentar dengan suku bunga tinggi meskipun inflasi masih dibawah targetnya, karena dirinya percaya ketika suku bunga naik maka inflasi juga akan ikut serta mengiringinya.
Hasil dari penjualan barang di kala Thanksgiving dan Black Friday yang diluar dugaan mengalami ppeningkatan tajam dan telah memberikan jawaban kepada data sentimen konsumen yang akan rilis semalam bahwa kondisi data tentang masa depan investasi dan bisnis AS telah kembali cerah dan mendekati angka tertinggi sejak 17 tahun lalu. Faktor lain penghambat kenaikan emas lebih besar setelah data persediaan barang AS mengalami penurunan disertai dengan peningkatan harga rumah di AS.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC