JAVAFX – Berita emas di hari Kamis(8/3/2018), harga emas kenguat tipis jelang penetapan tarif Trump pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi beli kembali di emas karena investor membutuhkan pengaman sesaat bagi portfolionya.
Hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $1,70 atau 0,13% di level $1329,30 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Mei di Comex untuk sementara menguat $0,07 atau 0,40% di level $16,56 per troy ounce.
Kebijakan fiskal kali ini adalah meningkatkan tarif masuk untuk baja sebesar 25% tambahannya dan 10% tambahan tarif bagi alumunium. Kondisi tersebut membuat reaksi pasar negatif terhadap masa depan ekonomi AS yang sepertinya akan suram menghadapi tekanan dari pihak luar yang bisa menimbulkan perang dagang model baru.
Dan korban pertama dari kebijakan tersebut adalah penasehat ekonomi Gedung Putih, Gary Cohn yang kemarin mengundurkan diri karena merasa keputusan Trump tidak akan ditunda untuk dilaksanakan di hari ini. Cohn merasa kecewa bila sarannya tidak diterima sehingga mantan bankir dari Wall Street tersebut mundur dari jabatan yang dipegangnya sejak Presiden Trump memimpin.
Alhasil membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $0,70 atau 0,05% di level $1328,70 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Mei di Comex untuk sementara menguat $0,04 atau 0,22% di level $16,53 per troy ounce.
Emas masih akan muncul sebagai pengaman investasi sesaat alias safe haven, karena investor masih membutuhkan rasa aman sesaat sampai kondisi penjelasan secara rinci bisa diumumkan oleh pihak pemerintah AS.
Selain masalah perang dagang yang akan timbul akibat kebijakan fiskal tersebut, hal lain yang bisa timbul adalah kondisi inflasi yang cepat memanas segera dirasakan oleh AS karena bahan baku tersebut akan mudah naik sehingga harga barang pun juga akan mahal, sehingga inflasi akan naik. Sayangnya kondisi produktivitas dan pertumbuhan ekonomi akan menjadi melamban sehingga tekanan kenaikan suku bunga the Fed masih dirasakam belum efektif menjaga keberlanjutan produktivitas dan kinerja ekonomi AS tersebut.
Kondisi ini membuat dolar AS masih di ruang tekanannya sehingga ini berarti berita bagus bagi emas. Sebelumnya harga emas mengalami tekanannya setelah pasar menganggap bahwa kebijakan fiskal baru tersebut hanyalah sebuah taktik untuk menekan Kanada dan Meksiko untuk tunduk dengan perjanjian NAFTA yang baru dan diinginkan AS. Seperti kita ketahui bahwa perjanjian NAFTA yang baru ini sulit mendapatkan titik temunya sehingga taktik fiskal Trump ini tampaknya sedikit berhasil dengan tidak membebani Kanada dan Meksiko untuk dibebaskan dari tarif baru tersebut.
Namun penguatan emas masih terbatas juga setelah situasi di Semenanjung Korea sedang mereda jelang pertemuan Utara dengan Selatan untuk pertama kalinya sejak satu dekade belakang. Diberitakan juga pihak Utara akan berunding dengan AS untuk membahas denuklirisasi Utara sehingga emas sedikit mengalami tekanan.
Selain menunggu keputusan tarif Trump, pasar juga menantikan hasil rapat suku bunga bank sentral Uni Eropa nanti malam dengan konfirmasi apakah paket stimulus atau normalisasi kebijakan moneter yang akan muncul.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC