Harga Emas Menguat Tipis Dibayangi Kenaikan Suku Bunga Global

0
111
Harga Emas Menguat Tipis Dibayangi Kenaikan Suku Bunga Global

JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(10/1/2018), harga emas menguat tipis dibayangi kenaikan suku bunga global sehingga harga emas pada perdagangan sore hari ini mengalami sisi beli yang sangat tipis dengan masih tetap bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce dan diharapkan ada dorongan sentimen investor yang positif yang dibantu oleh memburuknya data ekonomi global.

Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $0,90 atau 0,07% di level $1314,60 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup menguat $0,02 atau 0,12% di level $17,03 per troy ounce.

Kondisi penguatan tipis kali ini seolah menggambarkan kondisi investor yang tengah waspada terhadap munculnya beberapa data fundamental ekonomi AS yang dirilis sejak awal tahun ini dimana sebagian besar data ekonomi AS tersebut, hasilnya banyak yang di atas ekspektasi pasar dan menandakan bahwa ekonomi AS akan membaik di tahun ini sehingga dorongan kenaikan suku bunga the Fed masih ada.

Dari data tenaga kerja, data aktivitas manufaktur termasuk data pertumbuhan upah serta semalam data pembukaan lapangan kerja baru, dilaporkan dalam situasi yang mendorong kinerja dan produktivitas ekonomi AS untuk lebih baik sehingga masih menjaga rasa kenaikan suku bunga the Fed di tahun ini, apalagi reformasi pajak cukup berhasil mempengaruhi investor dengan sentimen positif.

Hal ini juga dipertegas ketua tim Dewan Penasehat Ekonomi Presiden Trump, Kevin Hasset bahwa akhir tahun lalu sebagian besar perusahaan AS memberikan tambahan bonus disertai pula kenaikan upah pekerjanya. Hal ini disebabkan oleh reformasi fiskal yang baru disetujui Kongres bulan lalu, sehingga Hasset percaya bahwa pemotongan pajak tersebut bisa membantu unsur kenaikan suku bunga AS. Diperkirakan Maret nanti suku bunga the Fed naik dengan kepastian sekitar 67% akan terjadi.

Bahkan Goldman Sachs sangat yakin bahwa ekonomi AS tahun ini masih bisa lebih baik daripada 2017 lalu dengan keyakinan bahwa pertumbuhan upah akan naik sehingga laju PDB dan inflasi akan menopang kenaikan suku bunga the Fed setidaknha 4 kali di tahun ini.

Masalah kenaikan suku bunga tentu membuat harga emas tidak akan menarik lagi di hati investor. Keputusan Bank of Japan untuk mulai mengurangi paket stimulusnya tadi pagi, juga membantu emas di sisi jualnya karena dapat dipastikan bahwa bank sentral Jepang ini akan mengembalikan kebijakan moneternya secara normal, yaitu perlahan-lahan mengurangi paket stimulus ekonominya, kemudian baru menaikkan suku bunganya, seperti yang dilakukan oleh ECB di tahun lalu.

Kenaikan suku bunga Kanada dan Inggris diperkirakan juga bisa terjadi dalam waktu dekat sehingga membuat selera beli emas makin hilang dan berlanjut negatif di hari ini. Kemungkinan BoC akan menaikkan suku bunganya di bulan ini, the Fed mungkin Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini. ECB dan BoJ kemungkinan di semester pertama tahun depan, disusul Swiss.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC