Harga Emas Menguat Tertinggi Sejak 4 Bulan Sebelumnya

0
566
Harga Emas Menguat Tertinggi Sejak 4 Bulan Sebelumnya

JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(15/1/2018), harga emas menguat tertinggi sejak 4 bulan sebelumnya pada perdagangan akhir pekan kemarin seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas memang dalam jalur yang dinamis untuk menguat dengan masih bertahan di atas level psikologisnya di $1300 per troy ounce meskipun data-data ekonomi AS membaik.

Data-data ekonomi AS di akhir pekan lalu seperti data inflasi konsumen dan data penjualan ecerannya mengalami saat-saat yang membaik. Seperti inflasi inti tahunan AS sekarang sudah 1,8% naik dari 1,7% di periode sebelumnya, sedangkan penjualan ecerannya terbaik sejak resesi besar 1933. Namu semuanya tidak menyurutkan langkah emas untuk ditutup di level terbaiknya sejak 4 bulan lalu.

Penguatan emas sendiri lebih banyak didukung oleh rencana kerja bank sentral Uni Eropa yang tertuang dalam notulen rapat suku bunga pekan lalu yang sepertinya akan segera mengurangi paket stimulus ekonomi Eropa lebih cepat dari jadwal sebenarnya di September nanti.

ECB diperkirakan akan mengakhiri paket stimulus €30 milyar per bulannya pada kuartal ini, sehingga hal ini membuat dolar AS mengalami tekanan oleh euro dan membuat harga emas terlihat lebih murah serta membuat sisi beli emas terus berlanjut semalam.

Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $12,40 atau 0,94% di level $1334,90 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi emas menguat sekitar 1%.

Sedangkan harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,18 atau 1,03% di level $17,14 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, komoditi jenis perak menurun sebesar 0,8%.

Penguatan emas juga disebabkan oleh pelemahan dolar AS sehingga emas terlihat lebih murah. Pelemahan dolar AS sendiri disebabkan beberapa bank sentral seperti ECB diatas, mereka ingin menaikkan suku bunganya juga sehingga sentimen negatif dolar AS terus bermunculan akhir-akhir ini.

Sebetulnya kenaikan emas juga masih terbatas karena masalah kenaikan suku bunga Kanada dan Inggris yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas sangat terbatas akhir-akhir ini. Kemungkinan BoC akan menaikkan suku bunganya di bulan ini, the Fed mungkin Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini. Dan Jepang diperkirakan pada awal tahun depan dengan potensi penghapusan paket stimulus di 6 bulan kedepan. Mendengar kenaikan suku bunga atau penurunan paket stimulus, maka ini bukan berita bagus bagi emas.

Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street akhir kemarin, kondisi pasar ekuitas AS mengalami penguatannya dimana bursa DowJones ditutup naik 0,89% dan dalam seminggu naik 2,2%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 1,03% di level 93,393. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang belum bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas di saat pasar keuangan AS libur merayakan hari Martin Luther King Jr.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal