JAVAFX – Harga emas menguat terbatas pada perdagangan awal pekan kemarin dengan munculnya sisi aksi beli kembali dengan volatilitas yang sangat masif mengingat investor sedang mengantisipasi testimoni ketua the Fed yang baru dalam pertemuan rutin di hadapan Kongres dan Senat AS di pekan ini.
Dalam perdagangan kemarin, emas sempat menguat tajam berkat dorongan dari perdagangan akhir pekan lalu setelah the Fed dalam laporan kebijakan moneternya kepada Kongres menyatakan bahwa suku bunga akan naik namun tetap bertahap. Investor kemarin gembira mendengar hal tersebut karena mereka yakin bahwa suku bunga tidak akan agresif.
Hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $4,60 atau 0,35% di level $1334,90 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Mei di Comex ditutup menguat $0,13 atau 0,79% di level $16,68 per troy ounce.
Namun setelah itu harga emas berangsur-angsur mengalami tekanannya karena wakil ketua the Fed, Randal Quarles menyatakan bahwa tingkat inflasi AS akan segera menuju target 2% dan pertumbuhan ekonomi AS masih akan tumbuh secara berkelanjutan sehingga kenaikan suku bunga masih sangat diperlukan dengan cara bertahap.
Investor mengartikan nada bertahap dari Quarles tersebut sebagai sebuah isyarat bahwa akan terjadi kenaikan secara agresif, apalagi nanti malam giliran Jerome Powell akan melakukan testimoni pertama kalinya dalam acara semi-annual kepada parlemen AS, sehingga untuk sementara pasar langsung melakukan jual lagi sebagai bentuk antisipasi pernyataan Powell tersebut.
Seperti kita ketahui bahwa kondisi inflasi yang meninggi membuat semua investor mempunyai pandangan terhadap keinginan the Fed untuk menaikkan suku bunga secara agresif yang semakin menguat, di mana sekarang ini bermunculan anggapan bahwa suku bunga bisa naik 4 kali atau paling sedikit adalah 3 kali. The Fed sendiri juga melihat bahwa sisi pertumbuhan ekonomi AS juga beranjak membaik dan tinggal melihat apakah produktivitas di AS masih bisa tumbuh berkelanjutan di tahun ini.
Situasi ekonomi AS yang memanas membutuhkan cara mendinginkannya sehingga sisi kenaikan suku bunga the Fed memang tidak bisa dihindari. The Fed sendiri masih menyatakan bahwa kenaikan suku bunga masih akan bertahap dan menuju level 2% di tahun ini. Namun level yield obligasi 2 tahun pemerintah AS sudah melewati level ketika krisis
Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami penguatannya di mana bursa Dow naik 1,58%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahan sebesar 0,15% di level 89,851, dan secara mingguan naik 0,9%. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah pernyataan Jerome Powell di depan parlemen AS, data inflasi Eropa dan BoJ, dan data sentimen konsumen AS.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal