JAVAFX – Berita emas di hari Selasa(13/2/2018), harga emas menguat sejenak pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi beli kembali yang sedang menipis sebagai dampak menantikan data-data inflasi dari Inggris, Eropa dan AS di pekan ini sehingga investor tidak berani terlalu besar mengambil capital gain.
Alhasil membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $1,00 atau 0,08% di level $1327,40 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex untuk sementara menguat $0,01 atau 0,08% di level $16,56 per troy ounce.
Layanan administrasi Trump tidak akan tutup setelah parlemen AS sudah setuju untuk memberikan anggaran belanja ke Presiden Trump sebesar $300 milyar dengan jangka waktu 2 tahun ke depan sehingga ancaman penutupan layanan administrasi pemerintahan Trump tidak akan pernah terjadi sepanjang 2 tahun nanti.
Situasi ini tentu membawa ketentraman di hati investor AS di mana kondisi pergerakan emas sendiri tidak akan diganggu oleh sisi tutupnya pemerintahan AS sehingga peran penggerak emas ada pada data-data ekonomi AS yang akan rilis di pekan ini seperti data inflasinya.
Diperkirakan kondisi inflasi AS untuk bulan kemarin sepertinya tidak sebagus akhir tahun sehingga nuansa tekanan kenaikan suku bunga the Fed yang akan agresif juga akan semakin berkurang sehingga kita lihat bahwa nuansa positif emas masih terjaga hingga saat ini.
Namun pasar juga melihat dari rencana infrastruktur dari Trump sehingga selagi pasar ekuitas sedang stabil dan aset-aset berisiko sedang banyak dilakukan sisi jualnya, maka investor sedang melirik investasi yang aman yaitu emas sebagai alternatif safe haven.
Dikhawatirkan bahwa rencana infrastruktur Trump dapat meningkatkan penjualan obligasi pemerintah demi membiayai proyek ambisius tersebut sehingga defisit fiskal AS akan menjadi membengkak. Di sisi rencana proyek infrastruktur tersebut memang mendatangkan kenaikan belanja konsumen sehingga kinerja ekonomi AS akan membaik.
Membaiknay kinerja ekonomi AS maka membuat the Fed berusaha meredam panasnya ekonomi AS sehingga harus menaikkan suku bunganya. Tingginya suku bunga acuan akan membebani imbal hasil obligasi pemerintah, dan ini bisa mendatangkan sebuah krisis baru di ekonomi AS karena tingginya bunga hutang.
Inilah yang membuat emas masih nyaman hingga sekarang karena fungsinya sebagai pengaman investasi sesaatnya. Apalagi nanti ada data inflasi Inggris, bila inflasi menurun, maka akan ada kesempatan bagi emas untuk menguat lagi.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC