JAVAFX – Berita emas di hari Selasa(13/2/2018), harga emas menguat lagi pada perdagangan awal pekan kemarin sehingga emas sedikit mengalami saat-saat aksi beli kembali untuk menjauhi level terendah 2 pekannya dengan bantuan pula oleh melemahnya dolar AS semalam.
Kondisi dorongan beli ke harga emas ini terjadi karena ada kondisi yang nyaman dan tentram di hati investor AS bahwa kondisi layanan pemerintahan Trump masih dapat berjalan hingga 2 tahun ke depan sehingga ancaman penutupan yang berdampak kepada kinerja ekonomi AS sudah tidak akan ada kembali. Seperti kita ketahui bahwa di bulan lalu pemerintah Trump sempat tutup selama 3 hari karena tidak ada kesepakatan di tingkat parlemen masalah plafon belanja anggaran pemerintah, sehingga waktu itu timbul nuansa kenyamanan investor untuk lebih banyak mengoleksi emasnya jelang rilis data inflasi AS di pekan ini.
Hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $8,70 atau 0,66% di level $1324,40 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Maret di Comex ditutup menguat $0,25 atau 2,17% di level $16,49 per troy ounce.
Secara umum bahwa sejak data tenaga kerja AS di 2 pekan lalu telah membuat pasar ekuitas AS dalam hal ini pasar saham Wall Street di mana bursa DowJones berhasil melemah tajam sekitar 5% dan diikuti pula kenaikan yield obligasi 10 tahun milik pemerintah AS sehingga muncul safe haven dolar AS di mana-mana dan emas secara alami sempat mengalami tekanan pula.
Data tambahan tenaga kerja AS periode terkini dilaporkan terbaik hampir 9 tahun lalu sehingga hampir semua ekonom termasuk pejabat the Fed langsung merevisi proyeksi kenaikan suku bunga the Fed dari 3 kali di tahun ini menjadi 4 kali di tahun ini. Ini juga menyebabkan pasar ekuitas terasa terusik kembali apalagi Bank of England juga telah menyatakan akan segera mempercepat kenaikan suku bunga Inggris. Safe haven emas ssmpat menghilang seiring masuknya lagi portfolio investor dari pasar komoditi logam kuning ke pasar ekuitas saham dan obligasi demi menciptakan capital gain yang ingin diraih di saat salah satu pasar sedang bergejolak.
Namun itu semua telah berlalu dengan kekuatan beli yang kembali muncul mengingat pasar ekuitas Asia, Eropa dan AS semalam juga sudah berjalan membaik sehingga tidak ada kepanikan kembali dan membuat emas cukup nyaman dikoleksi kembali jelang beberapa data inflasi dunia akan rilis di pekan ini.
Dolar AS sendiri mengalami tekanannya seiring dengan berjalan normalnya pasar ekuitas dan sepertinya kondisi ini bisa berlanjut di perdagangan hari ini sebelum rilisnya data inflasi Inggris sore nanti.
Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami penguatannya, di mana bursa Dow mengalami kenaikan sebesar 1,70%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,30% di level 90,145. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah inflasi Inggris.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal