Harga Emas Menguat Lagi

0
319

JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(2/1/2018), harga emas menguat lagi pada perdagangan kemarin seakan masih menginspirasi kepada investor bahwa harga emas terus mendekati ke level psikologisnya di $1300 per troy ounce dengan makin tidak kondusifnya situasi di Korea serta data ekonomi AS yang mengalami pelemahan kembali.

Meski suku bunga the Fed dinaikkan pertengahan bulan ini tidak serta merta membuat emas mengalami sisi pelemahan namun justru terus berusaha meraih sisi positifnya dalam beberapa hari perdagangan ini dimana penguatan emas sepanjang tahun sudah lebih dari 15% meskipun ada 3 kali kenaikan suku bunga the Fed. Namun secara keseluruhan juga harga emas masih turun sekitar 2% dari level tertingginya di tahun ini yaitu dari level $1360 per troy ounce.

Keputusan dari parlemen AS pekan lalu bahwa RUU pajak bisa diloloskan sebagai UU pajak yang baru, membuat investor masih terus menumpuk emasnya karena mereka melihat bahwa investasi berbasis dolar AS makin mempunyai resiko yang besar dengan adanya pemotongan pajak tersebut.

Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,70 atau 0,44% di level $1297,10 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup menguat $0,14 atau 0,83% di level $16,90 per troy ounce.

Situasi pembahasan reformasi pajak AS di beberapa waktu membuat sadar bagi investor bahwa revisi pajak tersebut merupakan kegiatan yang tidak sepatutnya dilakukan ketika kondisi ekonomi AS sedang membaik. Hal ini banyak dipertanyakan investor dimana sisi defisit anggaran akan melebar $1,5 trilyun per tahunnya di kala ekonomi sedang membaik dan hal ini tentu membebani postur belanja dari Trump. Maka biaya hutang pemerintah makin berat dan ini tidak bagus bagi kemampuan kinerja ekonominya.

Di pekan lalu, Dewan Keamanan PBB mengeluarkan sanksi baru kepada Korea Utara akibat dari masih membandelnya Pyongyang ini yang terus mengembangkan senjata nuklirnya. PBB melarang 90% ekspor minyak dunia ke Korea Utara disertai dengan pelarangan pengiriman uang yang berasal luar negeri ke dalam negeri tersebut. Pihak Korea Utara rupanya kesal dengan upaya AS dan sekutunya yang terus menekan Pyongyang dan usaha tersebut sebagai usaha menjatuhkan harga diri dan martabat serta kedaulatan negara.

Setelah data keyakinan konsumen AS memburuk dibanding periode sebelumnya, semalam data-data ekonomi AS lainnya juga tidak sesuai ekspektasi investor sehingga dolar AS melemah dan coba dimanfaatkan dengan beli emas kembali. Data klaim pengangguran di atas keinginan pasar, persediaan barang juga meningkat dan data neraca perdagangannya meningkat defisitnya.

Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street semalam juga mengalami penguatannya dimana bursa DowJones ditutup naik 0,20%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,37% di level 92,640. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah inflasi Jerman.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal