JAVAFX – Analisa fundamental di hari Rabu(24/1/2018), harga emas mengharapkan sentimen yang positif kembali pada perdagangan hari ini di mana berharap pula bahwa dolar AS masih terus membuat sisi koreksi lanjutan pasca di bukanya kembali pemerintahan AS serta juga berharap data ekonomi AS juga tidak bagus hasilnya.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback mengalami tekanan lanjutan dari emas, sehingga hal ini mengakibatkan harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $9,20 atau 0,69% di level $1341,10 per troy ounce.
Sisi Beige Book dan beberapa data ekonomi AS yang bagus serta telah dibukanya kembali jalannya pemerintahan AS, belum secara langsung mengembalikan kepercayaan diri investor untuk menikmati kembali portfolio berbasis dolar AS dan tetap mengoleksi emas. Investor masih belum melihat bayangan terhadap kinerja ekonomi AS di masa depan yang terang-benderang meski IMF sendiri menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi AS adalah yang tertinggi di tahun ini di antara negara-negara maju.
Sebetulnya dengan pernyataan IMF tersebut, bisa mendorong kenaikan suku bunga the Fed lebih agresif, namun di sisi lain bank-bank sentral lainnya juga akan terpacu untuk menyusul suku bunga the Fed tersebut. Persoalan normalisasi kebijakan moneter sedang menjadi bahan utama tujuan kerja dari bank-bank sentral tersebut, sehingga kalau kita lihat bahwa dolar AS akan kesulitan untuk menguat lagi. Sedang emas tentu akan terbatas kenaikannya juga karena investor akan melihat portfolio yang ringan biaya simpannya dan menghasilkan capital gain yang lebih besar di kala ada kenaikan suku bunga.
Selain itu, World Economic Forum di Davos yang berlangsung hingga akhir pekan nanti, diharapkan bahwa Presiden Trump bisa hadir karena investor memang menunggu kehadiran presiden kontroversial tersebut. Jadwal pidato Trump baru akhir pekan dengan harapan tidak membuat gaduh dunia kembali dan emas tidak menguat lagi.
Perundingan NAFTA sedang berlangsung dan pasar berharap bahwa tidak ada kebijakan perdagangan AS-Kanada-Meksiko ini yang berubah drastis yang bisa membuat pasar terkejut sehingga ini baik bagi dolar AS. Hari ini investor akan melihat kegiatan manufaktur dan sektor jasa negara mana yang memang benar-benar baik perkembangannya. Bila data di AS tidak lebih baik daripada Jepang dan Eropa maka emas akan menguat.
Namun kami melihat bahwa penguatan dolar AS sendiri tidak akan terlalu besar karena nilai dolar sendiri masih lebih kuat daripada mata uang utama dunia lainnya karena tahun lalu dan tahun ini telah serta akan menaikkan suku bunganya 3 kali. Di pihak lain, hanya Inggris dan Kanada saja yang menaikkan suku bunga, itupun tidak seagresif the Fed. Tampaknya dolar AS sengaja tidak dikuatkan oleh AS karena menghindari lebarnya defisit berjalannya sehingga masih ada jalan bagi emas ke Utara.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters