Harga Emas Mendatar Tunggu Testimoni Powell

0
148

JAVAFX – Harga emas mendatar tunggu testimoni Powell pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana sisi beli kembali muncul sejenak ditengah rasa optimis the Fed yang akan tetap menaikkan suku bunganya.

Sisi beli emas untuk sementara muncul sejenak di siang ini, di mana investor sedang harap-harap cemas menantikan testimoni Jerome Powell di hadapan Senat AS nanti malam. Ketua the Fed akan memberikan testimoninya selama 2 hari di 2 tempat berbeda, besok di Kongres AS. Kedua tempat akan mempunyai tema yang sama yaitu intinya pasar ingin tahu perkembangan lebih lanjut dari rencana kerja the Fed.

Faktor optimis Powell memang sempat terlontar beberapa kali dalam beberapa forum di mana suku bunga the Fed masih ada kesempatan naik. Tentunya kondisi ini membuat harga emas makin tidak menarik untuk dikoleksi, karena surat hutang AS masih lebih menjanjikan keuntungannya.

Namun Dana Moneter Internasional atau IMF kembali memperingatkan investor global bahwa kondisi perang tarif yang dilakukan AS dengan beberapa negara seperti Uni Eropa dan China, telah menyebabkan ancaman resesi ekonomi global model baru. Kondisi ini tentu akan membawa dampak pertumbuhan ekonomi yang akan turun, sehingga investor butuh aset pengaman, yaitu emas.

Hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $1,70 atau 0,40% di level $1241,40 per troy ounce. Dan harga perak juga bergerak positif pada siang ini, sebagai bentuk aksi buyback sejenak pasca koreksi di awal pekan lalu.

Sebelumnya, seperti kita ketahui bahwa pekan lalu harga emas ditutup melemah, dan harga emas bertengger lagi di level terendah tahun ini lagi dan terkoreksi lebih dari 1% sebagai dampak meruncingnya perang dagang dan akan naiknya suku bunga AS. Pemerintah AS telah memberikan tarif baru terhadap barang asal China dengan nilai hampir $200 milyar, yang merupakan ancaman lanjutan dari Presiden Trump terhadap China yang belum memperbaiki sistem perdagangannya dengan AS sehingga membuat AS merasa dirugikan olehnya.

Masalah perang dagang juga telah membuat inflasi di dunia meningkat. Situasi perang dagang yang memanas, memang kadang kala menguntungkan sisi jual emas di mana dengan kenaikan tarif maka harga barang akan naik pula, dan itu artinya inflasi AS akan naik. Sejalan dengan keinginan the Fed yang senang menaikkan suku bunganya, maka naiknya inflasi justru akan sangat mendukung fokus kerja the Fed tersebut, yaitu naiknya suku bunga. Mendengar suku bunga naik maka harga emas akan terkoreksi atau terkontraksi.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi