JAVAFX – Harga emas membaik meski kebutuhan safe haven masih luntur pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana investor masih melihat potensi kenaikan suku bunga the Fed yang masih bisa agresif, redanya ketegangan geopolitik di Korea Utara serta jatuhnya sanksi AS ke perusahaan Rusia dan rasa optimis Steven Mnuchin yang bisa meredakan perang dagang.
Hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $4,80 atau 0,36% di level $1328,80 per troy ounce. Harga perak untuk sementara menguat kembali sebagai bagian aksi beli kembali setelah semalam terkoreksi hebat pasca jatuhnya sanksi AS kepada salah satu perusahaan tambang besar dari Rusia, Rural yang telah menyebabkan harga paladium merosot tajam.
Situasi sanksi AS ke Rusia ini sedikit banyak mempengaruhi mood investor bahwa aksi safe haven emas bisa saja muncul sewaktu-waktu bila AS terus menjatuhkan sanksi-sanksinya yang dapat merubah arah peta perdagangan barang tambang dunia.
Sebelumnya pembatasan impor logam AS juga telah membuat harga emas melejit karena situasi ini bisa membuat kinerja ekonomi dunia bisa melemah di mana potensi perang dagang bisa saja muncul. Apalagi AS sendiri menjatuhkan pembatasan impor yang lebih ketat kepada produk-produk asal China, dan China pun membalasnya. Situasi ini membawa emas naik ke level 11 pekannya, namun perjalanan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin sangat optimis untuk bisa meredakan perang dagang tersebut.
Data-data ekonomi AS seperti halnya Beige Book, memang diisyaratkan bahwa kondisi pinjaman hutang, daya beli konsumen dan ketatnya tenaga kerja AS, kesemuanya sangat mengarah kepada naiknya suku bunga the Fed secara agresif. Ungkapan dari sebagian besar pejabat the Fed, memang mengarah ke kondisi yang hawkish atau bearish untuk emas, di mana mereka masih ingin suku bunganya lebih cepat untuk naik karena khawatir terhadap naiknya inflasi yang di dorong oleh tren naik dari harga minyak dunia.
Kondisi seperti ini membuat yield surat hutang AS terus meningkat dalam beberapa hari ini, sehingga harga emas masih ragu untuk naik kencang lagi karena investor masih menantikan data-data ekonomi AS yang biasanya membaik.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Reuters