Harga Emas Melemah Tipis Disaat Pasar Uang Sudah Sedikit Tenang

0
239

JAVAFX – Harga emas melemah tipis disaat pasar uang sudah sedikit pada perdagangan Kamis kemarin namun masih gagal menciptakan situasi belinya yang membesar dengan masih muncul bayang-bayang akan runtuhnya ekonomi Turki dan akan berbicaranya China dengan AS untuk menyelesaikan masalah tarif.

Krisis Turki dengan tarif baru bagi impor logam asal Negeri Presiden Reccip Tayyib Erdogan terus membuat harga emas terkoreksi kembali namun tipis semalam, di mana kriris ini membuat pasar khawatir terhadap masa depan salah satu negara di Eropa tersebut karena mata uangnya, namun sejak semalam pergerakan Lira sudah mulai berbalik menguat dan pasar uang global ikut merasakan rebound atau penguatannya kembali terhadap dolar AS, sehingga emas agak mampu menciptakan sisi beli kembali.

Bank sentral Turki juga berusaha meredam gejolak dengan mendapat suntikan dana segar dari Qatar sebesar $ 15 milyar, dan upaya ini sedikit berhasil meredam bagi koreksi Lira atau mata uang utama dunia lainnya kepada greenback, dan membuat harga emas mengalami tekanan yang cukup ringan namun masih di tutup di bawah level psikologis $1200 per troy ounce kembali.

Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $0,80 atau 0,05% di level $1181,00 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,19 atau 1,23% di level $14,64 per troy ounce.

Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi telah gagal berfungsi karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan. Dalam sepekan, harga emas sudah turun hampir 3% atau 10% dalam tahun ini, dan memang cukup sulit bergerak positif jika masalah perang tarif dan suku bunga the Fed selalu menghalanginya.

Dan kesempatan beli emas juga karena pasar sedang mempertanyakan kinerja ekonomi AS di kuartal ini ketika perang tarif terjadi. Namun sayang data klaim pengangguran AS turun lagi, membangkitkan kenangan bahwa rencana kenaikan suku bunga the Fed makin kuat jalannya.

Sebetulnya banyak pihak yang mulai menyangsikan bahwa ekonomi AS masih bisa bertahan namun muncul krisis Lira yang membuat pasar bergejolak dan investor khawatir terhadap kegagalan sistem keuangan di Turki, telah membangkitkan aksi safe haven dolar yang tiada hentinya terjadi. Namun jelang pertemuan China dengan AS pada akhir bulan ini, dipercaya dapat menyelesaikan masalah tarif, ini bisa menjadi titik pembalikan reboundnya harga emas.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones turun 0,54%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 1,58% di level 96,670. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu inflasi zona euro dan Kanada, sentimen Michigan.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi