JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(4/10/2017), harga emas melemah tipis pada perdagangan semalam dimana ini merupakan pelemahan berturut-turut sejak akhir pekan lalu yang tetap dipicu oleh kemungkinan besar suku bunga the Fed naik di akhir tahun ini.
Sentimen negatif belum berhenti dimana pelemahan di minggu ini didukung oleh data ISM manufaktur AS yang rilis Senen malam yang sangat mendukung penguatan dolar AS, dimana data pabrikan tersebut dilaporkan mengalami kenaikan menjadi 60,8 dari 58,8 di periode sebelumnya dan merupakan angka ekspansif tertinggi sejak Mei 2004.
Faktor data ISM manufaktur tersebut membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $1,70 atau 0,813 di level $1274,10 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,01 atau 0,08% di level $16,66 pertroy ounce.
Membaiknya data tersebut, membuat dolar AS mengarah menguat terhadap mata uang utama dunia lainnya seakan mengamini pernyataan Yellen di pekan lalu dimana kenaikan suku bunga lebih bijak berada di jalurnya secara bertahap. Dasar pernyataan Yellen sendiri seakan mengukuhkan hasil rapat suku the Fed sebelumnya dimana kala itu memang suku bunga tidak naik, namun dinyatakan bahwa suku bunga harus naik lagi di akhir tahun.
FOMC meeting yang terakhir memang menjadi tonggak jatuhnya emas secara masif dimana memang investor emas langsung menyerah dikala suku bunga naik, maka emas makin tidak seksi didepannya. Jerome Powell sebagai kandidat pengganti Yellen juga menyatakan bahwa sebaiknya suku bunga the Fed naik perlahan-lahan demi menahan gejolak penguatan mata uangnya.
Kala itu Yellen bersikeras bahwa dengan akan naiknya suku bunga the Fed tersebut akan membuat langkah pertumbuhan ekonomi AS dapat serasi lajunya, dan lambat laun kondisi inflasi dengan sendirinya akan segera melewati target 2%nya. Dalam pertemuan di forum bisnis AS semalam, ucapan Yellen ini membuat perkiraan kenaikan suku bunga the Fed di Desember meningkat menjadi 80%, naik dari Senen di 72%.
Dan kondisi ini merupakan penurunan tercepat sejak Desember 2016 lalu, setelah mencapai puncak tertinggi di 8 September lalu, emas telah turun sebesar 6,5% sejak saat itu. Penurunan kali ini memang agak tipis setelah kondisi referendum Catalunya yang ingin lepas dari Spanyol sedikit banyak sudah diredam gejolaknya semalam.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatan dimana DowJones spot ditutup menguat 0,37%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie turun 0,10% di angka 93,57e. Hari ini pasar emas menantikan data AS seperti ADP payroll serta ISM non-manufacturing, dan perlu diketahui bahwa sepanjang pekan ini pasar keuangan China libur.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: CNN Money