JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(30/11/2017), harga emas melemah tajam pasca Yellen berbicara pada perdagangan kemarin seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas harus lebih menjauhi level psikologisnya di $1300 pertroy ounce dipicu juga fundamental ekonomi AS yang juga semuanya mengarahkan ke kenaikan suku bunga AS yang lebih atraktif.
Nuansa safe haven emas memang kembali menghilang di perdagangan kemarin dimana ini dimana sebelumnya ada peringatan kecil dari Jepang bahwa pihaknya mendeteksi sinyal-sinyal akan adanya peluncuran peluru kendali atau rudal yang berasal dari sekitar Pyongyang. Dan kemarin ternyata Presiden Kim telah meluncurkan rudalnya dan meluncur ke Utara Jepang. Seperti kita ketahui bilamana ada sedikit gejolak geopolitik di Semenanjung Korea maka emas langsung menjadi pengaman atau safe haven.
Namun penguatan emas tidak berlangsung lama karena fundamental AS mempengaruhi sisi beli emas dan membuat emas tak kuasa mengalami tekanan tajamnya. Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $12,50 atau 0,96% di level $1286,70 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,35 atau 2,06% di level $16,57 pertroy ounce.
Setelah uji petik Jerome Powell di depan Komite Keuangan Senat dan menyatakan bahwa dirinya akan mempertahankan kinerja dan cara kerja the Fed yang telah berhasil membuat ekonomi AS membaik. Powell sendiri akan meneruskan kinerja Yellen dan menyatakan bahwa suku bunga the Fed akan kembali normal suku bunganya. Ini berarti cara kerja Powell tidak akan jauh berbeda dengan Yellen sehingga ada usaha bahwa suku bunga the Fed akan naik secara bertahap.
Semalam dalam dengar pendapat terakhirnya dengan Komite Ekonomi Kongres, Janet Yellen mengungkapkan bahwa suku bunga harus tetap naik demi menjaga stabilitas ekonomi AS. Pasar tenaga kerja AS akan sangat ketat menurutnya dan inflasi memang masih rendah, namun sisi produktivitas negaranya memang lebih diutamakan ketimbang melihat inflasi tersebut.
Yellen berpendapat jika the Fed mempertahankan suku bunga rendah memang defisit anggaran akan terselamatkan, namun sisi produktivitas negara akan menurun tajam dan kemampuan ekonomi AS akan turun juga. Menurutnya ini lebih berbahaya bagi masa depan AS sehingga Yellen berpesan terakhir bahwa suku bunga harus tinggi demi keselamatan AS dan pemerintah serta parlemen fokus kerja mengatur anggaran yang defisit.
Data pertumbuhan ekonomi AS naik, penjualan rumah pending AS juga naik dan Beige Book juga menyatakan ekonomi AS tumbuh moderat dan inflasi menunjukkan kenaikannya.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatannya dimana DowJones futures ditutup naik 0,40%. Hal ini membuat indeks dolar atau Dixie naik 0,06% di angka 93,223. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah belanja modal swasta Australia, aktivitas manufaktur dan jasa China, inflasi Eropa, klaim pengangguran mingguan AS dan core PCE AS
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal