Harga Emas Melemah Lagi Dipicu Membaiknya Data AS

0
102

JAVAFX – Berita emas di hari Senin(19/3/2018), harga emas melemah lagi dipicu membaiknya data AS pada perdagangan akhir pekan kemarin dengan disertai petunjuk rencana proteksi barang-barang dari China ke AS dan tegangnya hubungan Inggris-Rusia serta spekulasi akan naiknya suku bunga the Fed pada pekan ini.

Dalam perdagangannya akhir pekan tersebut, emas terus mencari pendorong penguatannya dengan berharap bahwa situasi di Washington bisa tenang kembali. Awalnya Trump ingin membatasi impor China senilai $60 milyar alias melakukan proteksi sebagai bagian dari perang dagangnya. Namun nyatanya bahwa Trump ingin mengurangi defisit anggarannya dengan China sekitar $100 milyar, sehingga hal ini sempat membuat pasar emas bergejolak. Kekhawatiran yang muncul akibat turunnya impor dari China adalah daya beli masyarakat China akan melemah dan ini bukan hal yang positif bagi emas karena konsumen emas terbesar di dunia adalah China.

Hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $5,50 atau 0,40% di level $1312,30 per troy ounce. Untuk perdagangan mingguan, emas mengalami penurunan sebesar 0,9% dan terendah selama perdagangan bulan ini. Sedangkan harga perak kontrak Mei di Comex ditutup melemah $0,17 atau 0,90% di level $16,27 per troy ounce.

Alhasil dari pengaruh kebijakan fiskal Trump tersebut telah memicu sentimen investor untuk lebih memegang uang tunai daripada harus memegang emas. Belum lagi besarnya kemungkinan harga emas akan terus menurun karena peluang lebih besar kenaikan suku bunga pada pertemuan kebijakan the Fed pekan ini.

Faktor kenaikan suku bunga the Fed sudah diperkirakan 93% akan terjadi di rapat suku bunga kali ini sehingga seperti kita ketahui bahwa kenaikan suku bunga adalah sebuah upaya untuk menekan harga emas.

Sejauh ini memang emas masih terus mengalami tekanan karena pemulihan ekonomi yang ditunjukkan oleh data-data ekonomi AS belakangan terakhir, namun emas sendiri masih bertahan di atas level $1300 per troy ounce karena memang kondisi Gedung Putih yang mempunyai strategi yang berubah-ubah, baik itu politik maupun ekonomi, telah membuat investor masih sedikit banyak bertahan dengan memiliki emaa.

Berbagai ketegangan politik di luar AS juga turut membuat investor sedikit melepas kepemilikan emasnya di mana situasi seperti ini tentunya membuat investor sedikit beralih investasinya ke dalam bentuk surat hutang berbasis dolar dan yen.

Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami penguatannya di mana bursa Dow naik 0,29%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,12% di level 90,220 dan selama sepekan lalu sudah naik 0,1%. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah neraca perdagangan Jepang dan zone euro serta pertemuan G20.

Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal