Harga Emas Melemah Jelang Rilisnya Data Tenaga Kerja AS

0
91

JAVAFX – Berita emas di hari Jumat(9/3/2018)Harga emas melemah jelang rilisnya data tenaga kerja AS pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi jual lanjutan di emas karena investor sedang tidak membutuhkan pengaman sesaat bagi portfolionya.

Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $2,60 atau 0,20% di level $1319.10 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Mei di Comex untuk sementara melemah $0,05 atau 0,30% di level $16,45 per troy ounce.

Kebijakan fiskal yaitu meningkatkan tarif masuk untuk baja sebesar 25% tambahannya dan 10% tambahan tarif bagi alumunium sudah disetujui Trump. Kondisi tersebut membuat reaksi pasar masih positif terhadap masa depan ekonomi AS yang sepertinya akan tidak begitu menghadapi tekanan dari pihak luar karena Meksiko dan Kanada tidak jadi dikenakan tarif baru tersebut sehingga ketegangan akan terjadinya perang dagang sedikit tereliminasi sejenak.

Rupanya investor sadar bahwa usulan tarif baru Trump hanyalah sebuah taktik atau strategi sejenak untuk menekan Kanada dan Meksiko untuk setuju menandatangani usulan baru dari perjanjian NAFTA yang berlarut-larut tidak selesai. Kanada dan Meksiko adalah pemasok utama baja untuk AS dan sudah dibebaskan. Namun negara Asia dan Eropa sedikit meradang dan akan mengancam untuk membalasnya.

Emas sendiri sejak kemarin sudah mengalami tekanan harga. Upaya Korea Selatan yang telah berunding dengan Korea Utara membuat pasar sedikit mengincar pola risk appetite di mana Presiden Trump sudah sepakat untuk bertemu dan berunding dengan Presiden Kim Jong-un di bulan Mei untuk membahas program denuklirisasi dan membatalkan embargo ekonomi ke Pyongyang.

Seperti kita ketahui bahwa masalah Korea ini sering kali membawa dampak memanas di pasar di mana akan selalu muncul aksi safe haven emas karena Korea Utara mempunyai senjata pemusnah yang bisa menjangkau daratan AS. Inilah yang membuat kondisi tidak kondusif sehingga AS menekan Rusia dan China sebagai sekutu Korea Utara ubtuk turut melakukan sanksi ke Pyongyang berupa embargo produk minyak dan tekstil serta arus modal ke Korea Utara.

Deengan bersedianya Presiden Kim untuk berunding, maka situasi di Smenanjung di kemudian hari diharapkan tidak akan memanas kembali. Tinggal emas akan terkatung-katung membutuhkan dorongan penguatan harga lagi dari sektor lain.

Tampaknya pelemahan emas sendiri sedikit terbatas karena investor menantikan data tenaga kerja AS seperti data nonfarm payroll yang bisa menggerakkan tingkat inflasi sekaligus laju pertumbuhan ekonomi AS. Bila data membaik maka emas bisa lewati level 3 pekan terendahnya.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC