JAVAFX – Berita emas di hari Senin(12/3/2018), harga emas melemah diawal pekan pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi jual lanjutan di emas karena investor sedang tidak membutuhkan pengaman sesaat bagi portfolionya.
Alhasil membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $0,90 atau 0,07% di level $1323,10 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Mei di Comex untuk sementara melemah $0,05 atau 0,29% di level $16,56 per troy ounce.
Usulan kebijakan fiskal Trump juga sudah menghilang segera tidak ada keluh kesah di pasar emas untuk membaik kembali, ditambah dengan data tenaga kerja yang sedikit mix ditanggapi oleh pasar. Data tambahan pekerja ada kenaikan menjadi 313 ribu pekerja baru menandakan bahwa tambahan penghasilan dan belanja konsumen akan meningkat. Tingkat pengangguran tetap 4,1%, namun sayangnya sedikit di bawah perkiraan investor sehingga emas mulai beranjak naik lagi.
Data upah bulanan mengalami penurunan dari 0,3% di Januari menjadi 0,1% di bulan lalu, emas tetap positif lagi ditambah karena data upah tahunan juga turun, dari 2,8% menjadi 2,6%, inilah yang membuat investor berpikir bahwa tekanan inflasi AS agak mengendur kembali.
Rupanya investor sadar mengenai tarif impor Trump hanyalah sebuah taktik atau strategi sejenak untuk menekan Kanada dan Meksiko untuk setuju menandatangani usulan baru dari perjanjian NAFTA yang berlarut-larut tidak selesai. Kanada dan Meksiko adalah pemasok utama baja untuk AS dan sudah dibebaskan. Namun negara Asia dan Eropa sedikit meradang dan akan mengancam untuk membalasnya.
Emas sebelumnya mengalami tekanan harga setelah upaya Korea Selatan yang telah berunding dengan Korea Utara membuat pasar sedikit mengincar pola risk appetite di mana Presiden Trump sudah sepakat untuk bertemu dan berunding dengan Presiden Kim Jong-un di bulan Mei untuk membahas program denuklirisasi dan membatalkan embargo ekonomi ke Pyongyang.
Seperti kita ketahui bahwa masalah Korea ini sering kali membawa dampak memanas di pasar di mana akan selalu muncul aksi safe haven emas karena Korea Utara mempunyai senjata pemusnah yang bisa menjangkau daratan AS. Inilah yang membuat kondisi tidak kondusif sehingga AS menekan Rusia dan China sebagai sekutu Korea Utara ubtuk turut melakukan sanksi ke Pyongyang berupa embargo produk minyak dan tekstil serta arus modal ke Korea Utara.
Deengan bersedianya Presiden Kim untuk berunding, maka situasi di Smenanjung di kemudian hari diharapkan tidak akan memanas kembali.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC