JAVAFX – Harga emas melemah dahsyat pada perdagangan kemarin di mana ini memang diluar dugaan pasar bahwa untuk pertama kalinya harga emas sudah berada di bawah level $1300 per troy ounce setelah data-data ekonomi AS akan mendorong naiknya suku bunga the Fed.
Dolar AS memang diluar dugaan menguat lagi setelah investor melihat hasil dari data penjualan eceran AS dan data aktivitas manufaktur New York yang membuat yield obligasi pemerintah AS 10 tahun kembali berada di atas level psikologis 3%.
Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $28,10 atau 2,13% di level $1290,10 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Juli di Comex ditutup melemah $0,37 atau 2,25% di level $16,27 per troy ounce.
Aset-aset berdenominasi dolar AS kembali diburu investor dan memang situasi seperti ini sudah terjadi sejak beberapa fundamental ekonomi AS berkembang menuju kondisi suku bunga the Fed harus naik. Sedangkan di pihak lain yaitu bank sentral dunia di luar Federal Reserve, masih belum menunjukkan arah menormalisasi kebijakan moneternya. Memang dengan mendengar kata kenaikan suku bunga khususnya the Fed, maka harga emas memang akan langsung terkoreksi.
Situasi perang dagang AS dengan China sepertinya juga akan segera mereda, di mana pihak China akan segera membebaskan tarif impor bagi produk-produk pertanian asal AS sebagai bagian balasan komitmen China pasca Presiden Trump memberikam kesempatan kepada ZTE untuk melakukan bisnis lagi di AS.
Pelemahan drastis harga emas juga terjadi karena penjualan eceran AS membaik kondisinya dan telah 2 bulan ini kondisi penjualan sektor ini terus membaik. Di sisi lain, pejabat the Fed John Williams juga menyatakan bahwa suku bunga the Fed akan segera dinormalkan ke level 2,5%.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street mengalami pergerakan negatif di mana bursa Dow turun 0,78%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,63% di level 93,237. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas seperti PDB Jepang, Draghi berbicara, indeks upah Australia, inflasi zona euro dan izin bangunan AS.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Reuters