JAVAFX – Harga emas melanjutkan sesi penguatannya lagi pada perdagangan Senin kemarin dan mampul menciptakan situasi belinya yang besar meski masih muncul bayang-bayang akan rencana kenaikan suku bunga the Fed.
Krisis Turki dengan tarif baru bagi impor logam sempat membuat pasar global kebingungan di mana kriris ini membuat pasar khawatir terhadap masa depan salah satu negara di Eropa tersebut karena mata uangnya turun tajam dan bisa menggoyang ekonomi negara lainnya. Namun rupanya Turki dan beberapa negara langsung mrngambil aksi meredam gejolak tersebut dan berhasil menenangkan pasar uang sehingga dolar AS mulai menghadapi tekanan.
Yuan sendiri berhasil menguat terhadap dolar AS sehingga nuansa beli emas langsung tercipta. Apalagi AS dan China akan segera menyelesaikan masalah tarif mereka sehingga tensi perang dagang dapat diredakan sejenak. Redanya tensi perang dagang berarti baik bagi harga emas.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $13,00 atau 1,10% di level $1197,20 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,11 atau 0,74% di level $14,74 per troy ounce.
Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan. Dalam sepekan sebelumnya, harga emas sudah turun hampir 3% atau 10% dalam tahun ini, dan memang cukup sulit bergerak positif jika masalah perang tarif dan suku bunga the Fed selalu menghalanginya.
Dan kesempatan beli emas juga karena pasar sedang mempertanyakan kinerja ekonomi AS di kuartal ini ketika perang tarif terjadi. Apalagi Trump terus mempertanyakan serius bagaimana kalau the Fed tidak menaikkan suku bunganya lagi di tahun ini.
Sebetulnya banyak pihak yang mulai menyangsikan bahwa ekonomi AS masih bisa bertahan namun muncul krisis Lira yang membuat pasar bergejolak dan investor khawatir terhadap kegagalan sistem keuangan di Turki, telah membangkitkan aksi safe haven dolar yang tiada hentinya terjadi. Namun jelang pertemuan China dengan AS pada akhir bulan ini, dipercaya dapat menyelesaikan masalah tarif, ini bisa menjadi titik balik terhadap reboundnya harga emas karena mulai hilangnya pengaruh buruk perang dagang.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,35%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,36% di level 96,070. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu pernyataan notulen bank sentral Australia, tingkat hutang Inggris, data industri Inggris.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi