Harga Emas Melanggang Naik Setelah Penjualan Ritel AS Terganggu

0
46
Harga Emas

JAVAFX – Harga emas memperpanjang kenaikannya pada perdagangan di akhir pekan, Jumat (14/05/2021), didukung oleh penurunan dolar dan imbal hasil Treasury AS setelah data menunjukkan penjualan ritel AS secara tak terduga terhenti pada bulan April. Pada perdagangan di pasar spot, harga emas naik naik 0,6% menjadi $1,838,05 per troy ons, mencatatkan kenaikan sepanjang dua pekan terkini. Emas di bursa berjangka AS menetap 0,8% lebih tinggi pada $1,838,1.

Pergerakan harga emas masih dipengaruhi secara ketat oleh fluktuasi Dolar dan yield Obligasi AS, penurunan mereka mendukung kenaikan emas dalam waktu dekat. Koreksi sendiri berpeluang terjadi dalam jangka pendek, meskipun sikap Fed yang dovish dan ekspektasi inflasi yang meningkat kemungkinan akan menjaga risiko harga emas condong ke atas selama tahun ini.

Imbal hasil Obligasi AS tenor 10-tahun turun, mendukung daya tarik emas yang tidak memberikan imbal hasil. Indeks dolar merosot 0,4%, membuat emas batangan lebih murah bagi mereka yang memegang mata uang lainnya.

Data ekonomi AS penting lainnya minggu ini menunjukkan kenaikan harga konsumen yang lebih besar dari perkiraan dan penurunan klaim pengangguran mingguan ke level terendah 14-bulan, mengintensifkan kekhawatiran atas kenaikan inflasi dan prospek suku bunga yang lebih tinggi. Data penjualan eceran yang mengecewakan membuka gerbang harga emas untuk menantang rintangan berikutnya di sekitar $1.850 per troy ons.

Pejabat Federal Reserve, telah mempertahankan sikap bahwa mereka mengharapkan kenaikan inflasi akan berumur pendek, sementara berjanji untuk mempertahankan suku bunga rendah sampai ekonomi mencapai pekerjaan penuh. The Fed tidak akan membuang pemulihan ekonomi dengan menaikkan suku bunga. Ada terlalu banyak risiko yang terlibat untuk memulai pengurangan atau menaikkan suku bunga secara agresif karena tidak cukup kekuatan yang mendasari ekonomi.

DIsisi lain, ada masalah global  terutama dengan ketidakpastian di tempat-tempat seperti Brasil dan India. Pada kedua negara tersebut sekarang melaporkan jumlah tertinggi infeksi dan kematian COVID-19 harian. Penghitungan total infeksi virus korona di India naik melewati 24 juta pada hari Jumat, dengan pembatasan yang meluas juga berdampak pada permintaan emas fisik.