JAVAFX – Berita emas di hari Selasa(20/2/2018), harga emas masih terus melemah pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi jual lanjutan yang terjadi di dukung dengan khawatirnya investor melihat kondisi masa depan ekonomi AS yang sebetulnya akan ada dorongan terhadap kenaikan suku bunga yang agresif.
Alhasil membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $15,60 atau 1,15% di level $1340,60 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex untuk sementara melemah $0,27 atau 1,63% di level $16,44 per troy ounce.
Sebelumnya di awal pekan lalu, harga emas makin menjauhi level tinggi 3 pekannya dan sekarang sedang memasuki fase koreksi dengan bantuan dari masih semangatnya investor terhadap kenaikan suku bunga the Fed yang agresif seakan menutupi kondisi defisit anggaran pemerintah Trump serta meningginya inflasi dan membaiknya pasar perumahan serta keyakinan konsumen AS.
Rencana kerja Presiden Trump yang ingin membuat program infrastruktur dan memperkuat militernya sehingga akan mengeluarkan anggaran belanja sekitar $1,2 trilyun dan dapat membuat defisit anggarannya melejit lebih besar di tahun depan, nampaknya kali ini sedikit dilupakan investor sejenak. Padahal kondisi sebetulnya bahwa investor khawatir terhadap rencana Trump tersebut yang bisa mendatangkan krisis keuangan yang baru di AS sehingga sisi pengamanan investasi terus berlangsung hingga sekarang dan terlihat emas tidak terlalu tertekan.
Rencana infrastruktur Trump dan kenaikan suku bunga the Fed merupakan tantangan tersendiri bagi Trump dan Powell sebagai ketua baru the Fed, sehingga pasar melihat bahwa sisi beli emas masih bisa muncul nanti malam ketika pasar keuangan AS buka kembali. Diperkirakan bahwa jika level $1348 per troy ounce bisa dilewatinya, maka emas akan segera bertengger di level resistan $1362 per troy ounce.
Faktor tahun baru di China juga sudah lewat meski pasar keuangan China hari ini masih libur, sehingga dukungan beli emas masih belum begitu membesar. Pasar emas di India pun juga sedang dalam area jual setelah beberapa pekan perdagangan yang lalu terdapat situasi beli cukup marak.
Faktor ekonomi AS sendiri masih menjadi tanda tanya besar bagi investor emas, di mana investor masih bingung bagaimana tindak lanjut Powell dan kawan-kawan di dalam the Fed menghadapi situasi yang sebetulnya kurang menguntungkan bagi kinerja ekonomi AS di masa depan.
Investor sepertinya juga menantikan hasil notulen dari FOMC meeting akhir bulan lalu, bagaimana langkah selanjutnya dari Powell dalam menghadapi kondisi inflasi yang meninggi disertai pula defisit keuangan yang melebar.
Pasar keuangan AS sudah buka kembali, namun tidak ada data ekonomi AS yang rilis.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC