Harga Emas Masih Tertahan Pergerakan Minyak

0
232

JAVAFX – Harga emas masih tertahan pergerakan minyak pada perdagangan siang hingga sore hari ini di mana investor masih melihat bahwa harga emas masih bisa melemah lagi meski keputusan Presiden Trump yang keluar dari kesepakatan nuklir Iran yang membuat investor lebih berpaling ke pasar minyak dan pasar saham.

Hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $0,70 atau 0,05% di level $1313,70 per troy ounce. Harga perak untuk sementara menguat tipis juga sebagai bagian aksi beli lanjutan setelah di perdagangan semalam mengalami penguatan juga.

Sejak beberapa pekan ini, harga emas terus mengalami hambatan penguatannya karena investor khawatir dengan masa depan kenaikan suku bunga the Fed yang bisa terjadi secara agresif dan bertahap seperti yang pernah diungkapkan the Fed dalam rapat suku bunganya yang terakhir. Ini semua karena investor mulai sadar dengan pernyataan dari beberapa pejabat the Fed yang pada umumnya sudah mulai membuka diri terhadap pemikiran bahwa kenaikan suku bunga di tahun ini bisa lebih dari 3 kali.

Hal ini tentu akan menjadi potensi bagi harga emas sendiri karena investor akan mencari aset-aset berlatar belakang dolar AS. Bahkan ketua the Fed Jerome Powell memberi arah ke pasar bahwa sebaiknya tidak panik karena suku bunga the Fed memang harus naik di masa depan. Namun penguatan emas sendiri kali ini sangat terbatas karena pasar perdagangan di Eropa sedang libur, dan juga investor sedang menantikan data inflasi AS nanti malam.

Dolar AS sendiri masih terus terlihat menekan mata uang utama dunia lainnya, dan juga menahan pergerakan positif harga emas juga. Ini karena yield obligasi AS terus bertahan di level psikologis 3%, sehingga ini membuat sulit investor untuk berpaling dari aset-aset berlatar belakang dolar AS.

Masalah keputusan Presiden Trump yang keluar dari perjanjian nuklir Iran juga membuat tegang hubungan AS dengan negara-negara sekutunya di Eropa serta Rusia dan China. Jerman, Perancis dan Inggris sangat menentang keputusan AS tersebut. Hubungan dengan China sedikit hangat dan investor khawatir bahwa dialog perdagangannya dengan AS bisa tertunda. Kondisi seperti ini memang sedikit banyak membantu harga emas untuk membaik kembali.

Investor juga sedikit berpaling ke minyak karena harga minyak sejak keputusan Trump tersebut menguat tajam, sehingga naiknya harga emas juga sedikit tertahan.

Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Reuters