JAVAFX – Berita komoditas di hari Kamis(4/1/2018), harga emas masih tergelincir melemah pada perdagangan sore hari ini namun tetap bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce dengan dorongan sentimen bahwa investor masih melihat hasil data ekonomi AS yang membaik serta nada hawkish dari the Fed yang membuat emas tergelincir.
Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara melemah $7,30 atau 0,55% di level $1311,20 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,17 atau 1,00% di level $17,10 per troy ounce.
Kondisi pelemahan kali ini sebetulnya karena investor mulai berhati-hati terhadap munculnya beberapa data fundamental ekonomi AS yang mulai dirilis tadi malam hingga seterusnya dimana kebetulan sekali awal pekan perdagangan tahunan ini juga akan menyambut data tenaga kerja AS di Jumat nanti.
Kedua sisi beli dan jual masih menghiasi perdagangan emas tersebut karena memang data AS sedang membaik sehingga menimbulkan kepercayaan bahwa suku bunga the Fed masih di jalur kenaikannya 3 kali lagi di tahun ini. Namun di sisi lain, situasi geopolitik di Iran dan di Korea, juga masih menimbulkan rasa safe haven bagi emas.
Keputusan dari parlemen AS di akhir tahun lalu untuk membahas dan mengesahkan reformasi pajak AS, membuat sadar bagi the Fed yang muncul di dalam paparannya dini hari tadi bahwa pemotongan pajak tersebut merupakan kegiatan yang tidak sepatutnya dilakukan ketika kondisi ekonomi AS sedang membaik. Satu sisi biaya hutang pemerintah makin berat dan ini tidak bagus bagi kemampuan kinerja ekonominya, dan sisi lain dana perusahaan akan meningkat, namun the Fed membaca kelebihan dana perusahaan kemungkinan besar tidak digunakan untuk belanja investasi melainkan untuk mengakuisisi atau merger atau juga bisa digunakan buyback sahamnya.
Hal inilah the Fed semalam menyatakan bahwa reformasi pajak tidak serta merta bisa meningkatkan inflasi AS dengan cepat. Namun pada inti dari Fed minutes terungkap bahwa nadanya bersifat hawkish dimana akibat reformasi pajak tersebut maka pertumbuhan ekonomi AS mempunyai kenaikan proyeksi di tahun ini dari 2,1% menjadi 2,5%.
Dari data ekonomi AS, data aktivitas pabrikan ISM dan konstruksinya mengalami peningkatan sehingga investor membaca bahwa kinerja ekonomi AS di tahun ini masih bisa membaik. Data ISM prices paid juga meningkat yang berarti bahwa inflasi AS bisa meningkat di kemudian hari.
Fokus investor malam ini terdapat beberapa data aktivitas jasa di seluruh akan rilis hari ini, namun tujuan utama investor adalah melihat perkembangan data tenaga kerja AS di akhir tahun lalu yaitu data ADP payroll dan klaim pengangguran mingguan AS akan rilis nanti malam sebelum rilisnya data payroll versi pemerintah AS esok malam.
Data ADP yang merupakan data tenaga kerja versi swasta kemungkinan ada peningkatan dan data klaim penganggurannya juga akan sedikit menurun. Bila ini terjadi maka ada upaya greenback untuk melanjutkan penguatannya seperti semalam dan menekan emas. Namun bila salah satu data tidak sesuai harapan pasar, maka upaya penguatan greenback untuk menekan emas bisa gagal.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC