Harga Emas Masih Sulit Untuk Menguat

0
157

JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(30/10/2017), harga emas masih sulit untuk menguat pada perdagangan sore hari ini, dimana diperkirakan data core PCE AS akan sesuai dengan perkiraan pasar sehingga ada peluang bahwa penguatan emas di ruang mimpi terkalahkan oleh peluang jual emas yang lebih besar di awal pekan ini.

Emas mengalami tekanan setelah hasil rapat suku bunga ECB yang dilaksanakan pekan lalu dinyatakan bahwa paket stimulus ESM hanya dikurangi menjadi €30 milyar, dan terdapat perpanjangan waktu paket stimulus tersebut yang kata Mario Draghi berakhir September 2018, dan waktu kenaikan suku bunga Eropa belum bisa dipastikan oleh Draghi.

Selain itu data PDB AS pekan lalu dilaporkan masih di area 3%, lebih baik dari perkiraan, disandingkan dengan keyakinan konsumen Michigan yang masih berada di area 13 tahun tertingginya. Lengkap sudah penderitaan emas dilanjut hari ini.
Hal inilah yang membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $1,40 atau 0,11% di level $1270,40 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak melemah $0,01 atau 0,05% di level $16,75 pertroy ounce.

Sebelumnya kepastian Trump yang akan memilih Powell terlihat pekan lalu, dimana sebetulnya Powell adalah sosok yang kurang hawkish atau kurang berani terhadap kenaikan suku bunga, sedangkan John Taylor yang memang berjiwa sangat hawkish dan disukai pasar pada umumnya sehingga bila memang Powell yang terpilih maka emas bisa menguat karena dapat dipastikan di tahun depan suku bunga the Fed akan naik secara terjadwal dan hati-hati seperti pendahulunya Janet Yellen.

Selain itu pengaruh pengajuan rancangan undang-undang reformasi pajak yang akan diserahkan awal bulan depan, sepertinya masih sedikit kurang ada greget pengaruhnya ke emas meski menurut juru bicara GOP atau Partai Republik, Paul Ryan, bahwa sebelum Thanksgiving reformasi pajak dijadwalkan sudah bisa segera dilaksanakan.

Tarik ulur kegunaan reformasi pajak baik dari anggota Senat AS maupun oleh ekonom-ekonom dunia, membuat sikap dari investor emas dunia sedang bingung, karena dapat diketahui bahwa paket kebijakan perbaikan ekonomi di bidang fiskal seharusnya dilakukan ketika negara sedang menghadapi resesi ekonomi, bukan ketika negara sedang sehat-sehatnya kondisi ekonominya, sehingga terkesan bahwa kebijakan fiskal ini terkesan mengada-ada dan malah membebani defisit anggaran pemerintah Trump.

Fokus nanti malam, apakah belanja konsumen AS bisa menambah harga di tingkat konsumen atau core PCE AS menjadi lebih baik atau tidak, maka emas akan bisa juga menguat atau bisa makin menjauhi level psikologis tersebut.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Guardian