JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(13/12/2017), harga emas masih disekitaran level 5 bulan terendahnya alias melemah lagi kuatir Fed meeting pada perdagangan kemarin seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas harusnya tidak mendekati kembali level psikologisnya di $1300 pertroy ounce dimana sisi fundamental ekonomi AS yang masih solid untuk mendukung kenaikan suku bunga the Fed.
Semalam data inflasi produsen AS diluar dugaan masih berada di tingkat yang sama dengan bulan sebelumnya padahal banyak pihak memperkirakan inflasi produsennya akan melemah, sehingga investor makin yakin sisi inflasi AS masih ada lajunya.
Sebelumnya terdapat ancaman penutupan pemerintahan AS karena kekurangan dana anggaran kerja, namun hal ini sudah tidak perlu dirisaukan karena pemerintahan AS masih berjalan di 2 minggu mendatang. Masalah teror bom di New York sempat ada gejolak kecil di emas, namun segera teratasi sehingga safe haven emas tidak berlangsung lama.
Namun pergerakan bitcoin masih dalam tren yang terus positif setelah untuk pertama kalinya model investasi baru ini diperdagangkan di Chicago Board Index sebagai perdagangan komoditas jenis cryptocurencies atau model perdagangan kripto. Sepanjang tahun ini, bitcoin telah mengalami kenaikan harga 1600% dan dipercaya akan menggerus sekitar 20% pasar emas sebagai alternatif lindung nilai baru yang berkembang di dunia investasi.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $0,90 atau 0,07% di level $1246,00 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,05 atau 0,32% di level $15,74 per troy ounce.
Lanjutan penurunan emas masih dipicu oleh keyakinan tinggi investor akan hasil reformasi pajak di parlemen AS dimana Senat AS sedang melakukan rekonsiliasi dengan Kongres AS mulai Rabu pekan lalu hingga 22 Desember nanti agar diserahkan ke Presiden Trump untuk ditandatangani menjadi undang-undang pajak yang baru sebelum Tahun Baru.
Reformasi pajak merupakan pendukung kenaikan suku bunga the Fed yang makin menguat dimasa mendatang seperti keinginan sebelumnya yang diucapkan Janet Yellen dan Jerome Powell bahwa suku bunga the Fed akan berada diatas level normalnya demi menjaga produktivitas kinerja ekonomi AS serta menjaga kestabilan ekonomi itu sendiri.
Pasar juga harap-harap cemas dengan akan berakhirnya Fed meeting dengan perkiraan memang hampir 100% bahwa suku bunga the Fed naik lagi. Rapat suku bunga kali ini merupakan rapat terakhir yang dipimpin oleh Janet Yellen sehingga pasar ingin mengetahui kebijakan Yellen di terakhir kalinya memimpin rapat ini dimana pasar menunggu berapa kali lagi the Fed menaikkan suku bunganya di tahun depan. Mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed, tentu bukan pendukung kenaikan emas.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami penguatannya dimana DowJones futures ditutup naik 0,50%. Hal ini membuat indeks dolar atau Dixie naik 0,20% di angka 94,044 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data pekerja Inggris, inflasi konsumen AS dan hasil dari Fed meeting.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal