JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(16/1/2018), harga emas masih di area terbaik 4 bulannya dan masih menguat pada perdagangan awal pekan kemarin seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas memang dalam jalur yang dinamis untuk menguat dengan masih bertahan di atas level psikologisnya di $1300 per troy ounce di saat pasar keuangan dan komoditi AS libur.
Sentimen positif emas masih berlanjut dengan dukungan dari melemahnya dolar AS di saat pasar keuangan AS libur memperingati Hari Martin Luther King Jr, di mana investor masih belum percaya diri memegang terlalu lama terhadap portfolio berbasis dolad AS.
Meskipun data-data ekonomi AS seperti data inflasi konsumen dan data penjualan ecerannya mengalami saat-saat yang membaik, yaitu contohnya inflasi inti tahunan AS sekarang sudah 1,8%, naik dari 1,7% di periode sebelumnya, sedangkan penjualan ecerannya terbaik sejak resesi besar 1933. Namun semuanya tidak menyurutkan langkah emas untuk tetap berada di level terbaiknya sejak 4 bulan lalu.
Penguatan emas sendiri lebih banyak didukung oleh rencana kerja bank sentral Uni Eropa yang tertuang dalam notulen rapat suku bunga pekan lalu yang sepertinya akan segera mengurangi paket stimulus ekonomi Eropa lebih cepat dari jadwal sebenarnya di September nanti. ECB diperkirakan akan mengakhiri paket stimulus €30 milyar per bulannya pada kuartal ini, sehingga hal ini membuat dolar AS mengalami tekanan oleh euro dan membuat harga emas terlihat lebih murah serta membuat sisi beli emas terus berlanjut semalam.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,60 atau 0,42% di level $1340,50 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Maret di Comex ditutup melemah $0,23 atau 1,34% di level $17,37 per troy ounce.
Pelemahan dolar AS sendiri disebabkan beberapa bank sentral seperti ECB diatas, mereka ingin menaikkan suku bunganya juga sehingga sentimen negatif dolar AS terus bermunculan akhir-akhir ini.
Sebetulnya kenaikan emas juga masih terbatas karena masalah kenaikan suku bunga Kanada dan Inggris yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas sangat terbatas akhir-akhir ini. Kemungkinan BoC akan menaikkan suku bunganya di bulan ini, the Fed mungkin Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini. Dan Jepang diperkirakan pada awal tahun depan dengan potensi penghapusan paket stimulus di 6 bulan kedepan. Mendengar kenaikan suku bunga atau penurunan paket stimulus, maka ini bukan berita bagus bagi emas.
Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street libur. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,53% di level 90,452. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah aktivitas industri Jepang, inflasi Jerman dan Inggris, kegiatan industri di New York.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal