JAVAFX – Berita komoditas di hari Rabu(15/11/2017), harga emas masih bertahan di area positifnya pada perdagangan kemarin dengan didorong oleh upaya investor mengamankan posisi portfolionya untuk sementara waktu. Disisi lain, pergerakan emas seakan ingin memberitahu kepada pasar dan investor bahwa harga memang tidak boleh naik dengan skala besar dimana data-data ekonomi AS belakangan ini banyak dilaporkan membaik.
Nuansa safe haven emas yang muncul kembali kemarin, setelah melihat kondisi di AS sendiri kurang begitu kondusif berkaitan dengan maju mundurnya reformasi pajak. Pekan lalu anggota senat dari partai Republik menyetujui untuk memundurkan jadwal pelaksanaan reformasi pajak tersebut di tahun depan.
Sebelumnya ada upaya bagi keberlanjutan reformasi pajak tersebut, dimana senat AS bagian komisi keuangan akan melakukan evaluasi tentang pajak AS yang baru ini setelah ketua DPR-nya AS setuju untuk melanjutkan pembahasan reformasi fiskal tersebut. Dibutuhkan waktu setidaknya seminggu Komite Keuangan Senat AS untuk menguji layak tidaknya pemberian paket bantuan ekonomi dengan penambahan defisit anggaran sekitar $1,5 trilyun pertahunnya.
Pasar sepertinya melihat ketidaksiapan reformasi pajak ini dengan dibaca sebaiknya untuk dilakukan pengamanan investasi terlebih dahulu, mengingat butuh evaluasi seminggu dan baru minggu depan kejelasan RUU pajak ini bisa diteruskan atau tidak.
Dan Menteri Keuangan AS, Steven Mnuchin menginginkan tingkat pajak yang baru diatas 20%, tidak sesuai harapan Trump yang ingin dipangkas menjadi 20%. Ketidakpastian inilah yang coba dimanfaatkan investor untuk mengamankan posisi portfolionya untuk sementara.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $1,90 atau 0,15% di level $1280,80 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup melemah $0,02 atau 0,13% di level $17,02 pertroy ounce.
Presiden the Fed dari St Louis, James Bullard menyatakan bahwa the Fed belum saatnya menaikkan suku bunganya karena inflasi AS tidak akan bergerak naik. Namun semalam inflasi produsen AS naik lagi dan kemungkinan akan mendorong inflasi konsumen yang akan rilis nanti malam.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami pelemahannya dimana DowJones spot ditutup turun 0,13%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie turun 0,61% di angka 93,929. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data revisi industri Jepang, data tenaga kerja Inggris, inflasi AS, penjualan eceran AS dan aktivitas pabrik New York.
Janet Yellen sendiri tidak mau mengungkapkan kapan the Fed akan melakukan pekerjaan pengurangan defisit neracanya, sehingga pasar tidak bisa berbuat banyak dan lebih mengutamakan pengamanan asetnya dengan mengoleksi emas lagi.
BACA: Penguatan Emas Kembali Diuji Dengan Data Inflasi Konsumen AS
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal