JAVAFX – Harga emas lanjutkan sisi penguatannya di hari kedua pada perdagangan Kamis kemarin meskipun masih tampak ada untuk rencana lebih kuat tentang kenaikan suku bunga the Fed.
Pasar sebelumnya bergerak besar berkat tekanan yang besar dari pergerakan mata uang global terhadap dolar AS dengan munculnya krisis baru di Argentina sehingga beberapa mata uang negara berkembang termasuk rupiah mengalami tekanan greenback. Namun rupanya sisi Brexit sempat membuat pound menekan dolar AS sehingga mata uang AS melemah kembali sehingga kondisi ini membuat harga emas bisa pulih sejenak jelang rilis data tenaga kerja AS di akhir pekan ini.
Penguatan harga emas juga sebetulnya terbatas, di mana sisi beli emas di India dan China sedikit pulih berbarengan dengan mulai melemahnya dolar AS tersebut. Namun karena tensi perang dagang masih belum mereda, membuat yuan kembali tertekan dolar sehingga sisi beli emas pun jadi terbatas.
Namun dukungan penguatan emas kali ini juga datang dari hasil data ADP payroll yang jauh turun sehingga diperkirakan data nonfarm payroll atau NFP akhir pekan ini akan jelek. Namun data ISM jasa membaik dan data klaim pengangguran mingguan terbaik sejak 1969, seakan membangkitkan semangat kenaikan suku bunga the Fed.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $4,30 atau 0,36% di level $1205,60 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,02 atau 0,18% di level $14,20 per troy ounce.
Penguatan harga emas juga didukung oleh memburuknya data neraca perdagangan AS yang defisitnya bertambah. Berbeda dengan negara lain, kinerja ekonomi AS kemarin memang kadang menunjukkan kinerja yang lebih bagus meski ada perang dagang sehingga ruang kenaikan suku bunga the Fed memang sulit untuk dibendung lagi. Data aktivitas manufaktur sebelumnya dilaporkan mengalami masa terbaiknya dalam 10 tahun terakhir.
Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan. Dan memang cukup sulit bergerak positif jika masalah perang tarif dan suku bunga the Fed selalu menghalanginya. Apalagi Kanada masih gagal sepakat dengan AS dalam masalah perdagangan sehingga tensi perang dagang di kawasan semakin memanas.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,09%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,09% di level 95,103. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu nonfarm payroll AS dan unemployement ratenya.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi