Harga Emas Lanjutkan Sisi Pelemahannya

0
100

JAVAFX – Harga emas lanjutkan sisi pelemahannya pada perdagangan siang hingga sore hari ini meskipun perang dagang makin mencekam dan bisa mendorong kenaikan tarif yang bisa mendatangkan tingkat inflasi dan suku bunga yang lebih tinggi di AS.

Presiden Trump akan mengancam untuk melakukan tarif 20% untuk produk otomotif asal Uni Eropa dan juga membatasi kepemilikan pengusaha asal China di perusahaan teknologi AS tidak kurang dari 25%, sehingga makin membatasi gerak dan langkah investasi asing di AS serta akan membuat pertumbuhan ekonomi akan meredup. Namun kondisi tersebut tidak menyurutkan langkah investor untuk menjual emasnya.

Pasar emas sepertinya sedang berada pada tren koreksinya dalam beberapa waktu terakhir ini, di mana kondisi ini juga berarti ada kenaikan harga, atau inflasi di AS akan meningkat, dan kondisi ini memberikan ruang yang cukup besar bagi the Fed untuk menaikkan lebih besar suku bunganya. Situasi ini tentu bukan hal yang positif bagi harga komoditi logam tersebut, terbukti sejak wacana perang dagang tersebut, aset-aset berlatar belakang AS sempat mendominasi pergerakan pasar dan emas pun terus tertekan sehingga terus berada di level terendah sepanjang tahun ini.

Hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $3,90 atau 0,31% di level $1265,00 per troy ounce. Namun harga perak juga berkembang negatif pada siang ini, sebagai bentuk aksi jual lanjutan sebagai bentuk perang dagang yang bisa menurunkan aktivitas industri logam.

Beberapa waktu yang lalu, harga emas terkoreksi besar setelah Jerome Powell menyatakan dengan keyakinan tinggi bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunganya yang bisa agresif di tahun ini. Sedangkan bank sentral utama dunia yang lain ternyata juga masih belum mampu melakukan normalisasi kebijakannya atau merubah suku bunganya sehingga kondisi ini tentunya telah membuat indeks dolar terus mendekati level tertinggi 11 bulannya.

Sebetulnya sebagian besar bank sentral utama dunia sudah cemas dengan perkembangan perang dagang tersebut, di mana perang tarif tersebut bisa menurunkan pertumbuhan ekonomi dunia, sehingga peluang penguatan emas juga sempat terbuka sejenak. Namun itu tidak berlangsung lama karena perkembangan masalah suku bunga the Fed terus membatasinya.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi