Harga Emas Lanjutkan Sisi Koreksinya

0
191

JAVAFX – Harga emas lanjutkan sisi koreksinya pada perdagangan Rabu kemarin di mana sisi jual emas masih berlanjut kembali disaat investor khawatir terhadap kenaikan suku bunga AS lebih lanjut dan perang dagang yang makin panas yang mendukungnya.

Presiden Trump masih terus memberi perintah untuk terus mengindentifikasi produk-produk asal China untuk dikenakan juga tarif 10%, dengan nilai mencapai $200 milyar per tahunnnya, sehingga ada kenaikan dari akhir pekan terhadap nilai yang bisa ditambahkannya dari awalnya $50 milyar per tahunnya. Untuk sementara pihak China belum banyak bereaksi, namun yang pasti, kondisi perang dagang makin memuncak dan emas tidak bisa memanfaatkan momentum tersebut.

China sendiri belum mau memberi respon positif dan tampaknya salah mengartikan maksud Presiden Trump tersebut, di mana bank sentral China malah melakukan langkah antisipasi dengan cara memberikan fasilitas bantuan keuangan demi menjaga daya beli konsumennya.

Perang dagang ini menimbulkan efek bahwa harga barang di AS akan naik karena dikenakannya tarif barang impor sehingga mendorong harga itu sendiri atau inflasi. Kondisi ini tentu sangat menguntungkan the Fed yang sangat rajin untuk melakukan kenaikan suku bunganya, disinilah letak dasar harga emas terus melemah.

Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak Agustus di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $8,60 atau 0,67% di level $1270,00 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Juli di Comex ditutup melemah $0,04 atau 0,26% di level $16,28 per troy ounce.

Emas sendiri bergerak tergerus oleh penguatan mata uang safe haven termasuk yen dan dolar AS. Beberapa pengamat juga kerasa kaget bahwa pola pengaman aset kali ini tidak menyentuh logam mulia tersebut, sehingga emas terus mengalami penurunan pembelian juga di pasar komoditas dunia.

Investor menduga bahwa pola ini akan terus berkembang mengingat hasil dari beberapa data ekonomi AS yang dirilis membuat investor masih lebih khawatir terhadap masa depan suku bunga the Fed, yang mana untuk kenaikan Desember terus meningkat perkiraannya, dari 33% menjadi diatas 50%, sehingga total kenaikan suku bunga the Fed diperkirakan 4 kali di tahun ini. Situasi ini membuat investor di awal pekan masih sangat senang untuk melepas aset berlatar belakang logam tersebut, karena mereka melihat potensi kenaikan suku bunga the Fed yang memang tidak bisa dibendung kembali.

Hal ini diperjelas oleh ucapan Jerome Powell semalam bahwa kondisi tenaga kerja AS masih terus ketat sehingga pihaknya masih butuh untuk melakukan pengetatan kebijakan moneternya, alias masih butuh naiknya suku bunga.

Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street ditutup di ruang negatif, di mana bursa DowJones ditutup turun 0,17%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,13% di level 95,095. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu penentuan suku bunga Swiss dan Inggris, serta data klaim pengangguran mingguan AS.

(Sumber: Analis JAVAFX)
Untuk mendapatkan free signal trading, analisa market mingguan, full support langsung dari analis,

Hubungi JAVAFX :

Phone / WhatsApp : 082116448874

Apakah Anda membutuhkan informasi Training JAVAFX, Introducer Broker – IB, belajar forex, teknikal forex, signal forex, strategi forex dan analisa forex untuk melakukan transaksi trading forex, trading emas, trading oil, trading index minggu ini? Segera Hubungi Analis JAVAFX
Author : Adhi Gunadhi