JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(31/10/2017), harga emas masih lanjutkan penguatannya di hari kedua, seakan ingin memberitahukan kepada pasar bahwa situasi harga emas memang sedang tidak kondusif pasca Trump lebih condong ke calon ketua the Fed yang agak dovish.
Penguatan harga emas kali ini sebagai bentuk perlanjutan penguatan harga akhir pekan lalu setelah kecenderungan Presiden Trump adalah memilih Powell sebagai pengganti Janet Yellen Februari tahun depan, sehingga di perdagangan penutupannya harga emas masih ada sisi belinya.
Pasar mengetahui bahwa jiwa kepemimpinan Jerome Powell lebih bersahabat terhadap emas atau berjiwa dovish bagi kenaikan suku bunga yang terjadwal. Hampir mirip dengan ketua the Fed sekarang Janet Yellen yang menaikkan suku bunga dengan berhati-hati. Sedangkan kecenderungan John Taylor dalam memandang suku bunga the Fed mempunyai jiwa kepemimpinannya yang sangat bersahabat dengan kenaikan suku bunga the Fed atau berjiwa hawkish dan ini harusnya juga tidak bersahabat bagi kenaikan emas.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $5,60 atau 0,44% di level $1277,40 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,10 atau 0,35% di level $16,86 pertroy ounce.
Data ekonomi AS awal pekan dan akhir pekan lalu sebetulnya mendorong situasi menggairahkan dolar AS untuk menekan emas, dimana data pertumbuhan ekonomi AS masih 3%, sedikit lebih turun dibandingkan periode sebelumnya 3,1% namun masih diatas perkiraan pasar 2,6%. Sedang sentimen konsumen Michigan masih area 13 tahun tertingginya.
Disisi lain pendapatan atau income pribadi AS juga membaik, disertai dengan belanja pribadi juga naik sehingga mengakibatkan naiknya inflasi pribadi warga AS menjadi sekitar 1,3%. Memang masih dibawah target the Fed 2%, namun inflasi inti ini mempunyai progres yang terus meningkat dan dapat mendukung kenaikan suku bunga the Fed. Mendengar naiknya suku bunga, maka investasi berbasis dolar AS seperti mata uang dan obligasinya diburu investor dan menyebabkan emas mengalami tekanan.
Sejauh ini pula yang membawa bursa saham Wall Street mengalami pelemahannya dimana DowJones spot ditutup turun 0,36%. Sedangkan indeks dolar atau Dixie turun 0,51% di angka 94,458. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data kegiatan manufaktur dan jasa China, rapat suku bunga Jepang, inflasi BoJ dan sentimen konsumen AS.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: the Telegraph