JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(14/11/2017), harga emas langsung dalam tekanan jelang Draghi berbicara pada perdagangannya sore ini, dimana sisi jual emas muncul dengan harapan bahwa data ekonomi AS yang akan rilis di beberapa hari yang akan datang akan membaik dan pernyataan Yellen hari ini juga menggiring koreksi emas tersebut.
Sejauh ini pula kondisi reformasi pajak yang tertunda hingga tahun depan, sedikit banyak memberikan efek atau peluang bagi emas untuk bergerak leluasa menguat, namun patut dipahami bahwa the Fed sendiri tidak memasukkan faktor bantuan fiskal ini didalam proyeksi masa depan ekonomi AS sehingga sisi kenaikan suku bunga the Fed pasti tidak akan alami penundaannya dan berakibat menghalangi harga emas untuk menguat.
BACA: Penguatan Emas Bergantung Kepada Yellen
Di evaluasinya kembali reformasi pajak dan jelang Yellen berbicara nanti malam, membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah $6,80 atau 0,53% di level $1272,10 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak melemah $0,12 atau 0,69% di level $16,93 pertroy ounce.
Sejauh ini pula emas sendiri tidak bergerak secara besar sisi negatifnya karena belum adanya perkembangan data-data ekonomi AS yang penting dan berpengaruh yang muncul ke permukaan seperti khususnya data pertumbuhan ekonominya yang sangat membantu kenaikan suku bunga the Fed meskipun inflasi yang terus rendah selalu dikeluhkan beberapa pejabat the Fed sendiri. Nanti malam tiada data ekonomi AS, namun Janet Yellen dijadwalkan ada berbicara di pertemuan kepala bank-bank sentral di Frankfurt Jerman.
Pertemuan para ketua bank-bank sentral dunia ini membahas tentang komunikasi antar bank sentral dunia untuk konsolidasi kebijakan moneternya. Pertemuan ini diadakan oleh bank sentral Uni Eropa, ECB, sebagai bagian menghindari kerusakan sistem keuangan dunia seperti kasus resesi ekonomi dunia 2008-2009 lalu.
Pasar mengharapkan kejelasan Yellen terhadap masa depan kenaikan suku bunga the Fed setelah dirinya tidak menjabat lagi sebagai ketua the Fed di Februari tahun depan dan digantikan oleh Jerome Powell. Seperti kita ketahui sebelumnya di mulai akhir pekan kemarin, beberapa pejabat the Fed sendiri menyatakan bahwa peluang kenaikan suku bunga the Fed sejauh ini bisa naik sekitar 4 kali lagi untuk segera di level suku bunga normal diantara 2,5% hingga 3%. Loretta Mester, John Williams dan Patrick Harker juga menyatakan hal yang sama bahwa hingga 2018 nanti, the Fed tidak akan mengamodasikan kebijakan moneter lainnya kecuali kenaikan suku bunga tersebut.
Sehingga pasar menantikan Yellen untuk memperjelas bagaimana suku bunga the Fed di tahun depan sehingga ada pula kejelasan arah pergerakan harga untuk emas.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Forbes