JAVAFX – Berita komoditas di hari Selasa(3/10/2017), harga emas kurang bersemangat lagi alias masih tersudut alias masih gagal menguat pada perdagangan sore hari ini dimana sisi kokohnya dolar AS jelang data tenaga kerja AS di pekan ini serta jelang calon pimpinan the Fed yang baru Jerome Powell yang akan berbicara nanti malam.
Anggota dewan gubernur bank sentral AS, Jerome Powell dijadwalkan akan berbocara dalam suatu forum bisnis, dan seringkqli ucapannya membuat pasar emas bergerak bergairah. Powell merupakan 1 diantara 4 kandidat pengganti Janet Yellen ditahun sebagai pimpinan the Fed selanjutnya dan pekan kemarin kepemimpinan Powell disebut-sebut menjadi kandidat terkuat dari Presiden Trump.
Bila Powell nanti malam menyerukan sama dengan Yellen maka emas masih menurun hingga jelang data NFP akhir pekan ini. Bila tidak sejalan dengan ucapan Yellen pekan lalu seperti yang diucapkan Neel Kaskhari semalam, maka ada kesempatan emas untuk menguat.
Faktor inilah yang membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak melemah tipis $3,00 atau 0,24% di level $1272,80 pertroy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak melemah tipis $0,06 atau 0,24% di level $16,60 pertroy ounce.
Investor sejauh ini pula, melihat pergerakan harga emas sendiri masih di level terendahnya di dua bulan lalu dan nampaknya pula masih enggan kembali keatas level psikologisnya di $1300 pertroy ounce. Keengganan pasar emas untuk membaik karena potensi kenaikan suku bunga the Fed di minggu meningkat tajam, dari pasca Fed meeting sekitar 60%, meningkat menjadi 72% setelah Yellen berbicara, dan akhir pekan kemarin meningkat kembali sekitar 80% setelah pejabat-pejabat the Fed sama-sama mengamini pernyataan Yellen sebelumnya.
Pernyataan Janet Yellen pekan lalu membuat pasar gundah gulana karena tidak bijak jika the Fed menahan suku bunganya di level yang rendah. Secara otomatis bagi emas jika mendengar kata kenaikan suku bunga the Fed maka reaksi emas langsung negatif alias melemah.
Sinyalemen ucapan Yellen dikombinasikan dengan referendum Catalunya ditambah lagi membaiknya data ISM manufaktur AS serta jelang pembahasan tax reform alias reformasi pajak, merupakan gabungan yang masih memberikan gambaran emas harus tertekan. Selain itu pelemahan emas terjadi jelang rilisnya data nonfarm payroll pekan ini, dengan perkiraan akan memburuk dikala sebagian kawasan di Selatan AS terdampak badai Harvey dan badai Irma di awal September lalu. Namun investor percaya bahwa kondisi badai tersebut hanya sesaat saja, sehingga jejak-jejak kenaikan suku bunga the Fed memang sulit dihapuskan di waktu sekarang ini, kecuali tiba-tiba ada gejolak di Korea kembali.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Financial Times