JAVAFX – Berita emas di hari Senin(12/2/2018), harga emas jauhi level support alias telah mampu untuk bangkit pada perdagangan sore hari ini dimana terdapat aksi beli kembali yang cukup besar setelah pasar ekuitas Asia sudah stabil kembali dan dolar AS mengalami tekanan juga sebagai bentuk aksi ambil untung menantikan pengumuman Trump tentang rencana infrastrukturnya.
Alhasil membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex sementara menguat $7,60 atau 0,58% di level $1323,50 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Maret di Comex untuk sementara menguat $0,25 atau 1,56% di level $16,39 per troy ounce.
Akhir pekan lalu DPR AS sudah setuju untuk memberikan anggaran belanja ke Presiden Trump sebesar $300 milyar dengan jangka waktu 2 tahun ke depan sehingga ancaman penutupan layanan administrasi pemerintahan Trump tidak akan pernah terjadi sepanjang 2 tahun nanti.
Situasi ini tentu membawa ketentraman di hati investor AS bahwa kondisi layanan pemerintahan Trump masih dapat berjalan hingga 2 tahun ke depan sehingga ancaman penutupan yang berdampak kepada kinerja ekonomi AS sudah tidak akan ada kembali. Seperti kita ketahui bahwa di bulan lalu pemerintah Trump sempat tutup selama 3 hari karena tidak ada kesepakatan di tingkat parlemen masalah plafon belanja anggaran pemerintah, sehingga waktu itu timbul keresahan di hati investor.
Namun pasar juga sedang menantikan pengumuman dari rencana infrastruktur dari Trump sehingga selagi pasar ekuitas sedang stabil dan aset-aset berisiko sedang banyak dilakukan sisi jualnya, maka investor sedang melirik investasi yang aman yaitu emas sebagai alternatif safe haven.
Secara umum bahwa sejak data tenaga kerja AS 2 pekan lalu untuk periode Januari lebih bagus daripada periode sebelumnya dan membuat pasar ekuitas AS dalam hal ini pasar saham Wall Street di mana bursa DowJones berhasil melemah tajam sekitar 4% dan diikuti pula pasar saham Asia pagi tadi dan Eropa sore ini. Mereka sangat khawatir akan naiknya inflasi di AS sehingga pada akhirnya suku bunga the Fed akan naik agresif lebih dari 3 kali di tahun ini.
Kebetulan sekali di pekan ini data inflasi AS akan rilis diikuti pula inflasi di wilayah Eropa, sehingga selagi pasar ekuitas sedang tenang, maka investor memburu aset-aset yang aman sebelum rilis data inflasi tersebut.
Selain itu pasar juga sedang terusik dengan keinginan Bank of England yang menyatakan akan segera mempercepat kenaikan suku bunga Inggris. Namun banyak kalangan termasuk para pejabat bank sentral Inggris menghendaki agar kenaikan suku bunga tersebut tidak dilakukan dengan buru-buru, sehingga untuk sementara emas sendiri tidak terusik dengan nuansa kenaikan suku bunga.
Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: BBC