Harga Emas Jatuh, Dikalahkan Dolar dan Yield Obligasi AS

0
78
Emas

JAVAFX – Harga emas jatuh dalam perdagangan di hari Kamis (25/03/2021) setelah yield obligasi AS naik bersama dengan penguatan dolar AS yang mencapai level tertinggi dalam empat bulan. Emas sebagai asset safe haven melemah karena tidak memiliki yield sebagai daya tarik. Pada perdagangan di pasar spot, emas turun 0,4% menjadi $ 1,727.01 per troy ons. Harga emas di bursa berjangka AS turun 0,5% ke $ 1.725,10.

Imbal hasil obligasi AS sedikit naik, meningkatkan biaya memegang emas batangan. Sementara indek dolar AS juga naik sebesar 0,4%, setelah mencapai tertinggi posisi tingkat sejak 13 November di 91,92, hal ini membuat emas menjadi lebih mahal bagi investor pemegang mata uang selain Dolar AS.

Sebagaimana terlihat bahwa ada perbedaan besar dalam imbal hasil suku bunga obligasi pemerintah antara AS dan negara Eropa lainnya dan itu menyebabkan peningkatan aliran ke greenback dan itu membebani pada logam mulia. Emas manapaki sisi bearish, meski ada upaya rebound sedikit guna menjaga para Bulls mendapatkan keyakinan bahwa kenaikan harga ke atas masih terjaga.

Jatuhnya harga emas juga tak luput dari sentimen keuangan yang lebih luas dimana pasar melemah akibat babak baru virus korona yang diikuti dengan sejumlah pembatasan di zona euro. Hal ini memberikan tekanan pada mata uang tunggal di Eropa dan memberikan dorongan penguatan relatif pada Dolar AS. Pada akhirnya, apreasiasi Dolar menjadi sentiment pemberat bagi harga emas untuk naik.

Bagi para Bulls, harga emas perlu bertahan diatas $1750 untuk bisa meyakinkan mereka lebih lanjut bahwa harga bisa lekas kembali mencapai $ 1.765 per troy ons. Sayangnya, harga bergerak sebaliknya dengan turun dibawah $1740 dan diperdagangkan pada kisaran $1725.

Sentimen pasar keuangan yang lebih luas tetap lemah dimana investor menjadi waspada tentang prospek ekonomi ditengah potensi kenaikan pajak AS. Potensi kenaikan harga emas lebih lanjut akan terjadi jika yield obligasi AS melamban. Sementara disisi lain, risk aversion meningkat oleh ketegangan hubungan antara AS – China.