Harga emas melemah pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB) menghentikan kenaikan selama dua hari berturut-turut karena aksi ambil untung setelah dolar AS berbalik menguat ,didukung oleh imbal hasil obligasi Pemerintah AS yang lebih tinggi di tengah harapan rebound kuat dalam pertumbuhan China.
Kontrak harga emas paling aktif untuk pengiriman Februari di divisi Comex New York Exchange, tergelincir 7,30 dolar AS atau 0,40 persen menjadi ditutup pada 1.815,80 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh level tertinggi sesi di 1.822,80 dolar AS dan terendah di 1.804,20 dolar AS.
Harga emas berjangka bertambah 18,90 dolar AS atau 1,05 persen menjadi 1.823,10 dolar AS pada Selasa (27/12/2022), setelah terangkat 8,90 dolar AS atau 0,5 persen menjadi 1.804,20 dolar AS pada Jumat (23/12/2022), dan anjlok 30,10 dolar AS atau 1,65 persen menjadi 1.795,30 dolar AS pada Kamis (22/12/2022).
Bursa Comex ditutup pada Senin (26/12/2022) untuk hari libur Natal.
Dolar terapresiasi pada perdagangan Rabu (28/12/2022) dengan indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, menguat 0,31 persen menjadi 104,4770 pada pukul 15.00 waktu setempat (20.00 GMT).
Faktor perdagangan teknis juga membebani emas, karena logam mulia memantul dari batas yang awalnya dibuat pada Juni.
National Association of Realtors melaporkan Rabu (28/12/2022) bahwa indeks penjualan rumah yang tertunda (kontrak penjualan telah ditandatangani namun belum diselesaikan) turun 4,0 persen menjadi 73,9 pada November, setelah turun 4,7 persen menjadi 77,0 yang direvisi pada Oktober.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Maret turun 37,7 sen atau 1,56 persen, menjadi menetap di 23,84 dolar AS per ounce.
Platinum untuk pengiriman April turun 12,5 dolar AS atau 1,21 persen, menjadi ditutup pada 1.020,20 dolar AS per ounce.