Harga Emas Jaga Tren Naiknya, Meski FED Makin Hawkish

0
90

Dengan penurunan luar biasa dalam perdagangan di bursa saham AS, tampaknya sangat mungkin bahwa pelaku pasar telah memperhitungkan pertemuan FOMC minggu depan dan Federal Reserve yang lebih hawkish.

Sepanjang perdagangan minggu ini, yang dipersingkat dimana harga logam mulia telah naik secara signifikan dimulai pada hari Selasa yang berlangsung hingga akhir pekan kemarin. Selama tiga hari terakhir dari Selasa hingga Kamis emas naik 1,31%. Sebagai tambahan, harga sejumlah komoditas lain juga naik, paladium naik 9,783%, platinum naik 7,84%, perak naik 6,65%.

Terlihat ada korelasi positif dengan pergerakan indek bursa saham. Secara bersamaan bursa saham AS jatuh dari Selasa hingga Jumat. NASDAQ memimpin dalam hal persentase penurunan dengan turun sekitar 6,4%. Standard & Poor’s 500 turun lebih dari 5%, dan indek Dow Jones turun sekitar 3,9%.

Hal yang dipahami pasar adalah, sejak awal resesi, perusahaan-perusahaan di Amerika Serikat telah kecanduan meminjam modal pada tingkat suku bunga yang sangat rendah. Penurunan minggu ini merupakan gejala dari kenyataan yang dihadapi perusahaan, yaitu bahwa biaya pinjaman modal akan meningkat sepanjang tahun karena Federal Reserve mulai menormalkan suku bunga, setelah mengurangi pembelian aset mereka yang seharusnya selesai pada bulan Maret tahun ini.

Jelas, penurunan parah dalam perdagangan bursa minggu ini dapat menjadi gejala gejala penarikan yang terjadi karena perusahaan dihadapkan pada kenyataan bahwa mereka tidak akan lagi dapat meminjam modal tanpa biaya suku bunga yang terkait dengannya.

Kedepannya, ada kemungkinan adalah bahwa pelaku pasar di pasar logam mulia mencapai titik kritis hari ini karena tekanan jual yang berkelanjutan di ekuitas AS menyebabkan likuidasi massal secara keseluruhan di berbagai kelas aset.

Kebenaran dari masalah ini adalah bahwa ekuitas AS jauh lebih sensitif terhadap kenaikan suku bunga daripada pedagang logam mulia di lingkungan pasar saat ini. Lingkungan yang dimaksud adalah bahwa tingkat inflasi saat ini berada di 7%, dan realisasi bahwa kenaikan suku bunga dari nol menjadi 1% tahun ini tidak akan berpengaruh besar dalam mengurangi tekanan inflasi.

Dengan demikian, emas dapat terus bergerak lebih tinggi bahkan dengan kebijakan moneter yang jauh lebih akomodatif dari Federal Reserve sekalipun.