JAVAFX – Harga emas ingin tetap positif pada perdagangan hari ini dengan berharap potensi safe haven muncul kembali terdorong upaya AS yang ingin melakukan sanksi kepada China dan Rusia.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan kemarin, kondisi greenback sedikit memberikan tekanannya kepada emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Juni di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $0,20 atau 0,01% di level $1350,50 per troy ounce.
Nilai emas di perdagangan kemarin sedikit tertahan kenaikannya karena munculnya pola risk appetite di mana investor mencari aset-aset berisiko di pasar saham AS dan Eropa di tengah musim laporan keuangan emiten saham. Pola ini kemungkinan besar memang masih ada, namun laporan emiten Asia yang baru muncul pekan depan, masih membuat sisi beli emas pagi ini tetap ada walau terbatas.
Baru mulai siang hingga malam nanti, ada sebuah ujian keteguhan bagi emas di saat emiten-emiten Eropa dan AS merilis laporan keuangannya. Bila laporan keuangan membaik, tentu emas tidak akan dalam posisi beli lagi.
Kondisi emas bisa membaik jika pengaruh Presiden Trump segera akan memutuskan untuk memberikan sanksi ekonomi baru kepada Rusia dan China, maka safe haven emas pasti langsung muncul. Sebelumnya Presiden Trump menganggap bahwa kedua negara tersebut sengaja melakukan devaluasi mata uangnya di kala AS terus menaikkan suku bunganya.
Masalah devaluasi kedua negara tersebut memang menjadi batu sandungan Trump semenjak dirinya menjabat presiden di awal 2016 lalu, dan Trump menganggap bahwa situasi seperti ini telah membuat defisit pembayaran AS terus melebar. Trump menganggap kedua negara ini telah melakukan kecurangan, dan akan segera membalasnya dengan tindakan devaluasi dolar AS juga.
The Fed sendiri sejauh ini belum bersikap tentang devaluasi tersebut, namun menurut kami bahwa dengan akan adanya devaluasi tersebut, maka target inflasi 2% akan makin sulit digapai. Problemnya bahwa akselerasi antara laju pertumbuhan dengan laju inflasinya akan terjadi ketimpangan yang cukup besar, sehingga bila kondisi seperti ini terjadi, maka AS akan seger butuh sebuah bantuan ekonomi atau paket stimulus. Kondisi seperti ini akan sangat menguntungkan bagi emas.
Penulis: Adhi Gunadhi
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: Reuters