JAVAFX – Analisa fundamental di hari Jumat(8/9/2017), harga emas ingin lanjutkan sisi belinya di level atas atau tetap ingin menguat pada perdagangan hari ini dengan menantikan kondisi geopolitik Korea dan efek kelanjutan pelemahan dolar AS yang diinginkan the Fed dari semalam.
Dengan demikian secara umum dolar AS masih dapat melemah terhadap mata uang utama dunia lainnya sambil menantikan hasil dari beberapa penting dari China dan Inggris serta Eropa hari ini, dan juga menantikan perkembangan geopoliti di Semenanjung Korea. Semalam, secara umum dolar AS mengalami tekanan yang hebat karena faktor akan dipangkasnya paket ekonomi Eropa dan buruknya situasi pasar tenaga kerja AS pasca melejitnya klaim pengangguran mingguan semalam.
Situasi geopolitik Korea sepertinya sudah akan bisa dieiliminasi sejenak, namun harus tetap waspada karena panasnya kondisi Korea ini diperkirakan akan tetap berlangsung hingga peringatan Hari Pendirian Korea Utara di 9 September nanti. Disinyalir bahwa Kim Jong-un dalam peringatan tersebut akan melakukan uji misil nuklirnya kembali, sehingga diperkirakan awal pekan nanti, situasi safe heven akan muncul karena hal ini.
Kondisi yang memanas seperti ini tentu membuat situasi geopolitik bisa muncul sewaktu-waktu, dan tentunya akan muncul aksi safe haven, baik di mata uang maupun di emas.
Ancaman penutupan pemerintahan AS sudah lewat, namun buruknua pasar tenaga kerja akibat badai Harvey dan biaya pemulihannya yang menyerap anggaran keuangan pemerintah AS, sehingga diperkirakan bahwa FOMC meeting 2 minggu lagi tidak akan ada perubahan suku bunga. Ini bisa dipahami bahwa semakin tinggi suku bunga the Fed maka biaya beban bunga surat hutang juga akan meningkat, padahal the Fed sedang berusaha mengurangi defisit neraca $4,5 trilyun.
Akibat pernyataan Draghi semalam juga membantu usaha bagi the Fed untuk mengatasi defisit tersebut, dengan makin melemahnya dolar maka semakin mudah angka defisit tersebut dikurangi karena dari selisih nilai tersebut membuat neraca pembayaran dan neraca perdagangan AS akan semakin bagus sisi penerimaannya dan semakin kecil sisi pengeluaran terhadap barang impornya.
Ini sebetulnya juga menjadi ganjalan bagi Draghi semalam yang tidak mengungkapkan besaran tapering dan kapan waktunya, karena dengan melemahnya dolar AS, maka produk dari AS akan membanjiri negara lain sehingga produk barang non-AS akan terkendala penjualan karena kenaikan harga karena seilish kurs tersebut.
Sejauh ini peluang penguatan emas masih terbuka karena dari semalam, penguatan emas sendiri dirasa tidak terlalu besar. Harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $15,00 atau 1,12% di level $1349,25 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex ditutup menguat $0,28 atau 1,29% di level $18,28 per troy ounce.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg
Sumber gambar: Business Insider