JAVAFX – Harga emas ingin bertahan membaik dan segera lewati level psikologis $1200 per troy ounce pada perdagangan hari ini di mana potensi munculnya aksi beli yang diperkuat dengan melihat pergerakan mata uang AS yang masih bisa tertekan mata uang utama dunia.
Seperti kita ketahui bahwa di perdagangan sebelumnya, kondisi greenback berhasil mengalami tekanannya dari emas, sehingga hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $6,60 atau 0,55% di level $1198,10 per troy ounce.
Pada perdagangan sebelumnya, harga emas mengalami kondisi beli yang cukup kuat lagi namun masih berada dibawah level psikologis $1200 per troy ounce dimana sisi beli emas muncul diikuti pergerakan dolar yang melemah pasca sebuah lembaga internasional menurunkan perkiraan pertumbuhan ekonomi dunia akibat dari perang dagang serta jatuhnya pasar saham AS semalam sehingga menjadikan emas sebagai pilihan lindung nilai aset sesaat.
Secara umum, kondisi rencana kenaikan suku bunga Fed serta keberhasilan kesepakatan dagang AS dengan beberapa negara telah berhasil membuat koreksi emas. Harga emas sempat melemah di mana pelemahan emas dipicu oleh kinerja bagus dari greenback akibat kenaikan suku bunga the Fed sehingga semakin mudah dilakukan dalam waktu dekat. The Fed telah menyatakan bahwa kenaikan suku bunga memang sangat dibutuhkan demi kelangsungan ekonomi AS. Sinyal akan naiknya kembali suku bunga di akhir tahun memang selalu membawa harga emas ke sisi yang lebih sulit untuk pulih.
Harapan pulihnya harga emas akan terjadi meski dengan pergerakan yang tidak besar. Harapan adanya data ekonomi AS dapat dimanfaatkan pasar untuk melakukan beli emas dengan pertimbangan di dunia saham yang dapat membuat pasar butuh aset pengaman yaitu emas. Harapan lainnya adalah komentar Trump yang sekali lagi kecewa dengan keputusan the Fed yang cepat menaikkan suku bunganya padahal tekanan inflasi juga tidak besar.
Situasi ini membuat kondisi dilema dimana kemandirian bank sentral kembali dipertaruhkan oleh kekuasaan politik. Sinyal pelemahan dolar bisa dijadikan titik perhatian beli emas lagi.
Namun sekali lagi, data inflasi AS akan rilis dan pasar akan memantau perkembangan inflasi di AS yang menurut Trump seharusnya bisa dikendalikan oleh Powell sehingga kenaikan suku bunga bisa diredam. Jika data membaik, maka kesempatan pulihnya emas juga akan tertutup.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi