JAVAFX – Harga emas hindari aksi ambil untungnya dan tetap bertahan positif pada perdagangan kali ini setelah mengalami serangkaian penguatan yang didukung dengan upaya the Fed untuk menunda kenaikan suku bunganya.
Seperti kita ketahui bahwa harga emas atau logam mulia ini sangat sensitif dengan mendengar suku bunga the Fed, dimana bila suku bunga naik maka emas langsung lemas, dan bila suku bunga AS turun atau ditunda kenaikannya maka harga emas langsung tersinyum simpul.
Dengan perubahan atau penundaan kenaikan suku bunga tersebut maka surat hutang pemerintah AS tidak menarik untuk dikoleksi karena memberikan imbal hasil yang kecil sehingga emas sepertinya lebih menarik sebagai alat penyeimbang inflasi.
Sebelumnya, emas memang makin menjauhi level psikologis $1300/troyounce pada perdagangan beberapa hari lalu didukung oleh berakhirnya situasi safe haven emas yang disebabkan oleh redanya situasi Semenanjung Korea serta membaiknya data penjualan eceran AS yang merupakan perwujudan 2/3 aktivitas ekonomi di Negeri Paman Sam tersebut.
Sejauh ini, redanya konflik Korea membuat situasi dolar AS kembali mampu menekan karena nampaknya tidak akan terjadi gangguan stabilitas keamanan, tentu akan membawa dampak makin stabilitnya ekonomi global nantinya, sehingga muncul nuansa risk appetite atau situasi mencari investasi yang beresiko.
Pada perdagangan kemarin, emas bergerak membaik setelah the Fed akan menunda kenaikan suku bunganya sehingga membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $9,10 atau 0,71% di level $1283,15 per troy ounce.
Untuk harga perak kontrak September di Comex ditutup menguat $0,40 atau 2,37% di level $17,11 per troy ounce.
Masalah politik di AS menghangat lagi pasca dibubarkannya 2 dewan penasihat ekonomi Trump yang mengatur perbaikan sektor manufaktur dan yang mengatur perubahan strategis ekonomi, setelah ada sedikit konflik antara Trump dengan CEO 3M dan Champbell Soup serta 6 CEO lainnya sehingga dikuatirkan bahwa agenda ekonomi Trump akan sedikit tertunda pelaksanaannya.
Rendahnya kemampuan Trump dalam menerapkan kebersamaan serta saling menghormati antar pebisnis membuat investor pasar global terhadap masa depan agenda ekonomi AS dalam menghadapi keras kepalanya Trump sehingga dikuatirkan bahwa hal ini bisa membuat pembangunan ekonomi serta kemajuan negaranya akan tertunda.
Seiring dengan hal tersebut kemampuan perbaikan ekonomi yang akan dilakukan oleh the Fed nampaknya akan semakin berat. Setelah penjualan eceran di periode terakhir yang makin membaik dan mengisyaratkan inflasi bisa tumbuh, namun sektor properti semalam kurang begitu memuaskan publik, tetapi masih di level tingginya sehingga kami masih yakin bahwa pertumbuhan ekonomi dan inflasi AS akan membaik.
Namun hasil dari paparan the Fed tadi malam bahwa pejabat the Fed mulai kuatir dengan inflasi AS yang sulit naik, maka dapat dipastikan pengaruh tersebut masih akan terasa hingga sore nanti bahwa emas memang harus mendekati level psikologinya $1300 per troyounce-nya.
Namun nanti malam dari AS akan rilis beberapa data pertumbuhan ekonomi seperti data klaim pengangguran mingguan yang akan melihat seberapa ketatnya kondisi tenaga kerja AS dan data pabrikan AS yang diwakili dengan data aktivitas pabrik di Philadelphia dan produksi industri serta kapasitas terpasang dari pabrikan di AS.
Semakin kecil klaim penganggurannya maka kondisi tenaga kerja AS makin ketat dan payroll AS akan membaik di awal bulan nanti. Sedangkan bila kapsitas terpasang pabrik makin besar maka kebutuhan tenaga kerja serta upah akan meningkat.
Semua ini bila terjadi maka emas akan mengalami tekanannya.
Sumber berita: Reuters, MarketWatch, Investing, Bloomberg.
Sumber gambar: ProfitF