JAVAFX – Berita komoditas di hari Senin(8/1/2018), harga emas hanya menguat tipis pada perdagangan akhir pekan lalu seakan menginspirasi kepada investor bahwa harga emas memang dalam jalur yang dinamis meskipun ekonomi AS membaik, dan harga emas makin jauh di atas level psikologisnya di $1300 per troy ounce dengan kemungkinan kenaikan suku bunga beberapa bank sentral dunia selain the Fed.
Sisi beli kembali menghiasi perdagangan emas tersebut dengan bantuan dari data ekonomi AS akhir pekan lalu yang kurang membaik sehingga menimbulkan kepercayaan bahwa suku bunga the Fed masih di jalur kenaikannya maksimal 3 kali saja di tahun ini.
Hal inilah yang sedikit banyak membuat harga emas kontrak Februari di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $0,70 atau 0,05% di level $1322,30 per troy ounce. Untuk perdagangan dalam seminggu lalu, harga komoditi logam mulia emas ini mengalami kenaikan sebesar 1%.
Sedangkan harga perak kontrak Maret di Comex ditutup menguat $0,02 atau 0,09% di level $17,29 per troy ounce. Untuk perdagangan dalam seminggu lalu, harga perak mengalami kenaikan sebesar 0,8%.
Meski suku bunga the Fed dinaikkan pertengahan bulan lalu untuk kelima kalinya sejak 2008, namun tidak serta merta membuat emas mengalami sisi pelemahannya kala itu, malahan justru terus berusaha meraih sisi positifnya dalam beberapa pekan perdagangan ini dimana penguatan emas sepanjang tahun lalu sudah mencapai 13,4% meskipun ada 3 kali kenaikan suku bunga the Fed.
Keputusan dari parlemen AS di akhir tahun lalu untuk mengesahkan UU pajak yang baru, membuat investor masih terus mengoleksi emasnya karena mereka melihat bahwa investasi berbasis dolar AS makin mempunyai resiko yang besar dengan adanya pemotongan pajak tersebut. Bahkan Presiden the Fed Philadelphia Patrick Harker memperkirakan suku bunga the Fed hanya akan naik 2 kali saja karena masalah pajak ini tidak akan membantu terlalu banyak terhadap kinerja ekonomi AS di tahun ini.
Data nonfarm payroll periode lalu sangat buruk jauh di bawah perkiraan invetsor, namun dalam 2 bulan sebelumnya NFP selalu di atas angka 200 ribu orang, dan rata-rata dalam 3 bulan terakhir bahwa angka nfp masih di kisaran 190 ribu orang. Angka pertumbuhan upah membaik dan tingkat pengangguran sudah 3 bulan berada di angka 4,1%, sehingga unsur kenaikan suku bunga AS masih bisa di jalurnya.
Masalah kenaikan suku bunga Kanada dan Inggris yang diperkirakan bisa terjadi dalam waktu dekat tentu membuat selera beli emas akhir pekan lalu sangat terbatas. Kemungkinan BoC akan menaikkan suku bunganya di bulan ini, the Fed mungkin Maret dan BoE mungkin di kuartal kedua tahun ini.
Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street kemarin, kondisi pasar ekuitas AS mengalami penguatannya dimana bursa DowJones ditutup naik 0,81%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami penguatannya sebesar 0,16% di level 91,975. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah data inflasi zona euro dan harga rumah Inggris. Pasar keuangan Jepang libur.
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Wall Street Journal