JAVAFX – Harga emas gembira pasca komentar Powell pada perdagangan kemarin sehingga membuat kenaikan yang cukup signifikan semalam dan semakin menjauhi level terendah 3 pekannya.
Dalam perdagangannya kemarin tersebut, emas berhasil mendapatkan pengharapannya untuk menguat lagi, dengan terlihat bahwa sisi kontrak posisi beli emas terus melonjak tajam sebagai bentuk antisipasi bahwasanya kenaikan suku bunga the Fed tidak bisa agresif di tahun ini disertai pula kondisi pasar ekuitas AS yang kurang marak kegiatannya dan ini merupakan peluang beli bagi emas itu sendiri.
Alhasil hal ini membuat harga emas kontrak April di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup menguat $10,30 atau 0,78% di level $1331,80 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak Mei di Comex ditutup menguat $0,14 atau 0,83% di level $16,56 per troy ounce.
Suku bunga the Fed memang naik 25 basis poin dari 1,5% menjadi 1,75% di pertemuan the Fed kali ini, dan kemudian Jerome Powell sebagai ketua the Fed menyatakan bahwa tahun ini akan ada kenaikan suku bunga 2 kali lagi dan kenaikan selanjutnya di 2019 serta 2020 nanti.
Pasar langsung bereaksi bahwa kenaikan suku bunga the Fed tidak akan agresif sehingga greenback atau dolar AS mengalami tekanan yang cukup besar dari kata uang utama dunia lainnya. Melemahnya dolar AS ini membuat harga emas terlihat agak murah sehingga investor melakukan beli yang cukup besar di emas. Pernyataan dovish dari Powell memang menyemangati investor untuk beli emas di mana Powell sedang risau dengan tingkat inflasi yang masih sulit untuk melaju.
Emas sendiri masih cukup yakin untuk menguat setelah kebijakan fiskal Trump terus merongrong kekuatan dolar AS. Apalagi ada pengurangan defisit AS dengan China senilai $60 milyar tentunya akan memukul perekonomian China itu sendiri, di mana China merupakan importir terbesar di dunia untuk produk emas. Korelasinya bahwa jika defisit perdagangan diberlakukan Presiden Trump, maka yang pasti pendapatan China akan turun disertai pula daya beli konsumen China akan turun, disinilah sisi impor emas China juga kemungkinan besar akan turun pula.
Untuk perdagangan di bursa saham Wall Street mengalami pelemahannya di mana bursa Dow turun 0,18%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,79% di level 89,736. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas adalah laporan tenaga kerja Australia, aktivitas industri Jepang dan penentuan suku bunga Inggris serta klaim pengangguran mingguan AS.
Penulis: Adhi Sunadhi
Sumber berita: Reuters, Investing, Bloomberg, MarketWatch, BBC
Sumber gambar: Reuters