JAVAFX – Harga emas gagal pertahankan sesi penguatannya pada perdagangan Selasa kemarin dan mampu menciptakan situasi jualnya lagi yang karena melihat rencana kenaikan suku bunga the Fed lagi.
Keresahan Presiden Trump dalam melihat dolar AS terus menguat sehingga mengeluarkan kritikan kepada pasar sehingga membuat mata uang AS terkoreksi besar dan Ketua the Fed pun Jerome Powell dalam simposium tahunan Jackson Hole juga menyatakan bernada dovish bahwa suku bunga the Fed bisa naik bila ekonomi AS membutuhkannya. Moral melepas dolar AS berlanjut lagi setelah Presiden Trump mengumumkan awal bahwa dirinya bersama Meksiko telah mencapai kata sepakat dalam perjanjian awal perdagangannya didalam NAFTA sehingga tinggal Kanada yang setuju saja.
Namun rupanya gaung perjanjian tersebut hanya bertahan kurang dari sehari dalam membangkitkan semangat beli emas, di mana data sentimen konsumen AS mengalami kenaikan pesat menandakan bahwa sinyal kenaikan suku bunga the Fed kembali muncul sehingga sisi beli emas langsung menghilang tergantikan dengan aksi ambil untung sesaatnya.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $9,20 atau 0,76% di level $1206,80 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,21 atau 1,38% di level $14,77 per troy ounce.
Kritikan Trump sebetulnya bukan yang pertama dilakukannya, di mana 2 bulan lalu pernyataan mirip pernah terlontarkan juga sehingga ada upaya emas dibeli dengan jumlah yang besar kala itu. Dan rupanya kritikan itu cukup baik bagi pulihnya harga emas pasca Jackson Hole simposium tersebut. Setidaknya pernyataan Powell tersebut telah mengembalikan kepercayaan diri harga emas untuk bisa kembali ada sisi belinya mengingat sejak 2 bulan terakhir, harga emas selalu tertekan.
Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan. Dalam sepekan sebelumnya, harga emas sudah turun hampir 3% atau 10% dalam tahun ini, dan memang cukup sulit bergerak positif jika masalah perang tarif dan suku bunga the Fed selalu menghalanginya.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,06%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,05% di level 94,554. Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data PDB zona euro dan AS.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi