Harga Emas Gagal Manfaatkan Momentum Safe Haven

0
111

JAVAFX – Berita komoditas di hari Jumat(15/9/2017), harga emas gagal manfaatkan momentum safe haven disaat Korea Utara kembali memanaskan kawasan Asia Timur tersebut di perdagangan Jumat akhir pekan ini namun harga emas masih bertahan di atas level psikologis $1300 per troy ounce diselingi sesekali dengan maraknya aksi beli tipis-tipis karena secara nyata bahwa investor menantikan data penjualan eceran atau retail sales AS nanti malam.

Secara garis umum, penguatan emas ini juga tidak banyak karena investor sedang menantikan data penjualan eceran AS dan sentimen Michigan yang akan rilis nanyi malam. Sejak membaiknya data inflasi produsen AS yang dilanjutkan membaiknya data klaim pengangguran mingguan inflasi konsumen AS semalam, investor emas berhati-hati sekali untuk melakukan beli emas dengan volume yang besar, karena data-data tersebut diatas menunjang sekali akan kenaikan suku bunga the Fed di tahun ini untuk sekali lagi.

Nah sekarang investor sedang menantikan penjualan eceran AS yang merupakan perwujudan 2/3 ekonomi keseluruhan AS, dimana jika situasi penjualan membaik itu berarti daya beli konsumen AS juga membaik, sehingga bisa mendorong inflasi dan pertumbuhan ekonomi AS serta akhirnya akan mendukung kenaikan suku bunga the Fed.

Faktor penantian data retail sales AS membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex untuk sementara bergerak menguat tipis $1,90 atau 0,14% di level $1327,85 per troy ounce. Untuk harga perak kontrak Desember di Comex untuk sementara bergerak menguat tipis $0,02 atau 0,18% di level $17,81 per troy ounce.

Faktor semenanjung Korea sempat menggiring emas untuk menguat tajam tadi pagi. Seperti kita ketahui Korea Utara secara mengejutkan melakukan percobaan senjata kembali dan mampu melintas di Utara Pulau Hokkaido Jepang dan jatuh di Lautan Pasifik dekat dengan pangkalan militer AS di Guam. Rudal balistik Korea Utara tersebut mampu menempuh jarak 3200 mil.

Reaksi keras langsung terjadi di seluruh dunia, baik reaksi politik maupun reaksi di pasar keuangan dunia dengan gejolak yang timbul hampir di semua pasar dan pemerintahan. Jepang menganggap bahwa kegiatan Korut ini merupakan penghinaan kepada dunia internasional, karena baru beberapa jam saja sanksi ekonomi PBB ke Korut turun, namun langsung disikapi dengan cara meluncurkan rudalnya.

Pemerintah AS melalui Menteri Luar Negerinya, Rex Tillerson segera bertemu bersama Korea Selatan dan Jepang serta dunia internasional untuk menekan Rusia dan China agar menenangkan tingkah laku Kim Jong-un tersebut. Beruntung saja gejolak ini tidak berkelanjutan sehingga tidak menimbulkan dampak peluncuran kembali rudal Korut.

Sumber berita: Reuters, Investing, Kitco, Bloomberg, BBC
Sumber gambar: Yahoo Finance