JAVAFX – Harga emas gagal manfaatkan momentum perang tarif yang mereda pada perdagangan Kamis kemarin dengan masih tampak ada sisi jualnya yang muncul di saat keinginan naiknya suku bunga the Fed juga mulai berkurang.
Pekan lalu sebelumnya bergerak besar berkat pergerakan mata uang global terhadap dolar AS dengan munculnya krisis baru di Argentina sehingga beberapa mata uang negara berkembang termasuk rupiah mengalami tekanan greenback. Dan beberapa bank sentral dunia seperti Uni Eropa, Inggris dan Turki telah melakukan serangkaian upaya meredam gejolak penguatan mata uang AS dan berhasil, namun kondisi ini gagal dimanfaatkan oleh emas karena emas sendiri sedang terkoreksi.
Sehari sebelumnya harga emas menguat tajam setelah pasar menyambut gembira ajakan AS untuk berunding dengan China serta dikabarkan juga bahwa Kanada akan segera menyetujui konsesi yang ada di NAFTA sehingga masalah perang tarif bisa mereda berbarengan dengan memburuknya data inflasi konsumen AS sehingga keinginan naiknya suku bunga the Fed sedikit diredam.
Sayangnya progres lanjutan masalah perundingan tarif AS dengan China tidak ada ceritanya kembali sehingga pasar mulai curiga dengan rencana tarif baru yang suatu waktu dilakukan Trump sehingga mengambil inisiatif melepas emasnya meski dolar AS sedang melemah.
Hal ini membuat harga emas kontrak Desember di bursa berjangka New York Mercantile Exchange divisi Comex ditutup melemah $3,90 atau 0,32% di level $1207,00 per troy ounce. Sedangkan harga perak kontrak September di Comex ditutup melemah $0,07 atau 0,48% di level $14,23 per troy ounce.
Berbeda dengan negara lain, kinerja ekonomi AS sebelumnya, memang kadang menunjukkan kinerja yang lebih bagus meski ada perang dagang sehingga ruang kenaikan suku bunga the Fed memang sulit untuk dibendung lagi. Emas sebagai salah satu instrumen investasi pertahanan nilai aset selama masa ketidakpastian ekonomi sempat gagal berfungsi dengan semestinya, karena investor beralih langsung dengan mencari aset berlatar belakang dolar AS yang lebih menjanjikan.
Dan memang cukup sulit bergerak positif jika masalah perang tarif dan suku bunga the Fed selalu menghalanginya. Beruntung hasil Beige book tidak mendapat respon negatif pasar karena dalam laporan tersebut bank sentral AS juga khawatir dengan perang tarif.
Untuk perdagangan sebelumnya di bursa saham Wall Street bisa ditutup positif di mana bursa DowJones naik 0,57%. Sedangkan untuk indeks dolar atau Dixie mengalami pelemahannya sebesar 0,26% di level 94,550 Sepanjang hari ini, data ekonomi penting yang bisa dilihat dan mempengaruhi pergerakan emas, yaitu data kinerja ekonomi China, penjualan eceran AS.
(Sumber: Analis JAVAFX)
Author : Adhi Gunadhi